Senin, 29 April 2024

Presiden: Perkembangan Kecerdasan Buatan Tantangan bagi Pers di Seluruh Dunia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden menyampaikan pidato pada acara Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023, di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9/2023). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden mengatakan, pers di berbagai negara menghadapi beragam tantangan. Salah satunya dari perkembangan program kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Negara, siang hari ini, Senin (25/9/2023), pada acara Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023, di Istana Negara, Jakarta.

“Pemimpin enam negara besar secara khusus berbicara mengenai kecerdasan buatan dalam KTT G20, di India, 9-10 September 2023. Saya menangkap sinyal sejumlah negara khawatir dengan perkembangan kecerdasan buatan yang sangat pesat,” ujarnya.

Apalagi, sambung Jokowi, belakangan ini muncul Kecerdasan Buatan Generatif yang bisa membuat beragam data berbentuk gambar, video, audio, teks, dan model tiga dimensi.

Kecerdasan Buatan Generatif juga mampu menghasilkan konten yang realistis dan kompleks menyerupai kreativitas manusia.

Bahkan, artificial intelligence termutakhir mampu membuat naskah dan menyajikan berita.

Menyadari tantangan itu, Jokowi Presiden bilang perlu payung regulasi tentang transformasi digital yang menyeluruh (holistik).

Sehingga, bisa mengatur industri yang berkaitan dengan digitalisasi seperti industri kreatif, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan lain sebagainya.

“Payung besar regulasi tentang transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistik dan itu sedang dikerjakan pemerintah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut pemerintah baru saja menyepakati aturan pemisahan tegas antara perniagaan di media sosial (social commerce) dengan e-commerce.

Presiden menyebut keterlambatan pemerintah mengeluarkan regulasi tentang social commerce mengakibatkan lesunya penjualan pelaku UMKM di Tanah Air.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, perkembangan teknologi harusnya menciptakan potensi ekonomi baru, bukan malah menghambat atau bahkan mematikan yang sudah ada.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs