Selasa, 30 April 2024

Rayakan Galungan, Umat Hindu Surabaya Tak Lagi Wajib Bermasker

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Sebagian umat Hindu usai beribadah secara individu di Pura Agung Jagat Karana pagi tadi, Rabu (4/1/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Umat Hindu di Surabaya merayakan Hari Galungan tanpa  wajib menggunakan masker lagi. Pemandangan itu mewarnai Pura Agung Jagat Karana di Jalan Ikan Lumba-Lumba Kota Surabaya, sejak Rabu (4/1/2023) pagi.

Putu Agus selaku pemangku pura menyebut, kewajiban memakai masker memang tidak lagi diberlakukan baik untuk umat yang hadir melaksanakan peribadahan individu pagi tadi, atau ibadah jamaah pada sore hari. Ia memperkirakan total ada seribu umat yang beribadah.

“Persiapan pagi, persembahyangan individu di sini. Persiapan sesajen atau banten upakara juga. (Jumlah seribuan itu) sudah meningkat, jadi pandemi ada pembatasan dari tim Satgas Covid-19, ini udah mulai peningkatan, ada pembebasan masker karena terbuka,” paparnya.

Meski begitu, tetap ada pembatasan kapasitas umat yang beribadah. Dari total seharusnya 500 dibatasi menjadi 300 orang setiap gelombangnya.

“Seribu yang datang tetap ada pembatasan. Di Mandala Utama kapasitas di dalam 500, kita batasi 300,” imbuhnya.

Di Hari Galungan yang dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan sekali dalam kalender Bali itu, Putu Agus berpesan pada seluruh umat, agar selalu berpegang teguh terhadap wajah ketuhanan Siwa.

“Selalu berpegang teguh menjaba keseimbangan dalam hidup. Satyam (kebenaran), siwam (kesucian), sundaram (keindahan),” tambahnya.

Diketahui, hari Galungan dirayakan sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Para umat Hindu pun melakukan ibadah serta rangkaian prosesi ritual lainnya. (lta/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version