Selasa, 19 Maret 2024

RS Soewandhie Minta Maaf pada Keluarga Pasien Meninggal

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dokter Billy Daniel Messakh Dirut RSUD Dr. Mohamad Soewandhie beserta jajaran ke rumah duka almarhumah Asiasih, pasien meninggal antre ICU, Senin (5/6/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Jajaran direksi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya mendatangi rumah keluarga pasien meninggal hari ini, Senin (5/6/2023).

Dokter Billy Daniel Messakh Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie menyebut, kunjungan ke keluarga almarhumah Asiasih (52 tahun) warga Tanah Merah Kali Kedinding Kenjeran Surabaya, untuk menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa.

“Jadi saya sudah bertemu keluarga (pasien), kalau ada yang salah kami menyampaikan permohonan maaf, lalu menyelesaikan perbedaan persepsi kami, itu sudah kami jelaskan. Rata-rata itu karena komunikasi kami, keluarga dalam keadaan panik, kami juga menyampaikan seperti normatif biasa, itu menimbulkan masalah. Perbedaan-perbedaan itu sudah kami jelaskan dan Alhamdulillah kami dan keluarga sudah saling menerima,” kata Billy lewat keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Senin (5/6/2023).

Dokter Billy juga berjanji akan menindak petugas yang mengeluarkan pernyataan soal perlengkapan ambulans RS kurang memadai saat akan melakukan rujuk Asiasih ke ICU RS lain.

“Miskomunikasi (kesalahpahaman) itu terjadi saat kami mau merujuk pasien, keluarga menjadi takut karena ada statement dari seseorang yang mengatakan bahwa transportasi ambulans kami tidak lengkap. Ini yang saya kejar, tapi Mbak Yesi (anak pasien) lupa orangnya, sebenarnya itu bagian dari yang harus saya perbaiki,” jelasnya.

Billy juga janji memperbaiki sistem antrean bed ruang rawat inap pasien ketika menunggu di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Saat pasien menunggu di IGD, mereka (keluarga) ingin ada pemberitahuan progres dari indenan mereka. Seperti begini, Ibu Asih datangnya antrean ke-17, terus besok paginya sudah maju ke berapa, itu mereka ingin tahu. Yang kami prioritaskan pertama adalah pelayanannya, jadi kami harus bisa membedakan pelayanan untuk masyarakat, medisnya, dan administratifnya. Ini nanti yang kami harus perbaiki supaya pasien tahu kalau dia nomor sekian, lalu jam sekian maju nomor sekian,” terangnya.

Ia berjanji akan memegang teguh pelayanan seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan pasien umum maupun BPJS.

“Kami melayani tidak membedakan pasien umum atau BPJS, tidak. Karena 90 persen pelayanan kami dimanfaatkan masyarakat dengan berobat menggunakan BPJS. Jadi kami tidak mungkin membedakan,” tegasnya.

Menanggapi itu, Yesi Setiyawati (28 tahun) anak Asiasih, mengapresiasi Dokter Billy dan jajaran atas kedatangannya ke rumah duka, serta bersedia mengevaluasi pelayanan dan SDM rumah sakit.

“Saya memberikan apresiasi karena ada tanggung jawab dari RSUD Dr. Soewandhie untuk datang ke rumah menjelaskan kronologi. Ada kemauan dari rumah sakit untuk mengevaluasi lagi pelayanan dan SDM untuk kemajuan RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, terutama karena rumah sakit pemerintah supaya masyarakat lebih cinta kepada rumah sakit milik pemerintah,” pungkasnya. (lta/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 19 Maret 2024
32o
Kurs