Sabtu, 11 Mei 2024

Anggota Kongres Yahudi Desak Joe Biden Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Salah satu demonstran menentang kebijakan perang di Gaza membawa sebuah boneka berwajah Joe Biden Presiden AS yang bertulisakan "Genocide Jeo". Foto: Dok/ BBC

Lebih dari selusin anggota Kongres berdarah Yahudi mendesak Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS), pada Kamis (22/2/2024), untuk melakukan segala cara demi mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza.

Melalui keterangan tertulis dalam surat yang ditujukan kepada Presiden, kesepakatan itu harus dilakukan dengan imbalan dikembalikannya segera 134 sandera, termasuk enam orang Amerika yang telah mendekam dalam tawanan selama berbulan-bulan.

“Baru-baru ini, kami mengetahui bahwa 32 dari 134 sandera yang tersisa tewas. Setiap hari sandera yang masih hidup dibiarkan menderita di terowongan di Gaza tanpa perawatan medis yang meningkatkan kemungkinan lebih banyak lagi yang akan meninggal. Para sandera dan keluarga mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” tulis keterangan dalam surat tersebut, seperti dikutip Antara.

“Demikian pula, situasi bagi penduduk sipil di Gaza sangat mengerikan dan menyedihkan. Setidaknya 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi di Gaza tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan akses terhadap bantuan kemanusiaan tambahan guna mengurangi kelaparan yang meluas, tunawisma, dan penyebaran penyakit berbahaya yang terus berlanjut,” tambahnya.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Serangan Israel tersebut telah menewaskan hampir 30.000 orang, dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok. Hampir 70.000 orang terluka. Sementara dalam serangan lintas batas Hamas, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas.

Menurut PBB, perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu rusak atau hancur.

Mahkamah Internasional menuduh Israel telah melakukan genosida. Keputusan sementara pada Januari 2024 memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. Namun, perang terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan di Gaza. (ant/azw/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 11 Mei 2024
28o
Kurs