Selasa, 30 April 2024

BPBD Lumajang: Erupsi Semeru Setiap Hari Tidak Berdampak pada Aktivitas Warga

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak Mahameru pada Jumat (16/2/2024) pukul 17.20 WIB. Foto: Antara Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak Mahameru pada Jumat (16/2/2024) pukul 17.20 WIB. Foto: Antara

Yudi Cahyono Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang menyatakan erupsi Gunung Semeru yang terjadi setiap hari, sejauh ini tidak berdampak pada aktivitas warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).

Hal itu disampaikannya berdasarkan informasi yang didapat dari Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, Lumajang.

“Alhamdulillah, tidak ada dampak akibat erupsi Gunung Semeru. Aktivitas warga berjalan seperti biasa,” kata Yudi, Minggu (18/2/2024) dilansir Antara.

Sebelumnya berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan, Gunung Api Semeru tercatat mengalami erupsi pada 18 Februari 2024 pukul 06.11 WIB dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 400 meter di atas puncak (sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan saat laporan tersebut dibuat oleh petugas, erupsi masih berlangsung.

Kemudian, terjadi erupsi lagi pada pukul 10.23 WIB. Visual letusan tidak teramati, tapi erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi setiap hari dalam sepekan terakhir pada pertengahan Februari 2024.

Yudi mengatakan, Gunung tersebut masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sementara itu, masyarakat dilarang untuk melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) hingga jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian, masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (ant/sya/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
26o
Kurs