Sabtu, 18 Mei 2024

Enam Warga Badui Dalam Terserang DBD, Dua Meninggal

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Sahabat Relawan Indonesia (SRI) tengah melakukan pengobatan dengan sistem jemput bola ke perkampungan masyarakat Badui untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka. Foto: Antara Sahabat Relawan Indonesia (SRI) tengah melakukan pengobatan dengan sistem jemput bola ke perkampungan masyarakat Badui untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka. Foto: Antara

Kelompok komunitas Sahabat Relawan Indonesia (SRI) menyebutkan enam orang warga Badui Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) setelah dilakukan pengambilan sampel darah mereka.

“Dari enam warga Badui Dalam yang positif kasus DBD itu dilaporkan dua orang meninggal dunia, karena faktor penyerta usia lanjut,” kata Muhammad Arif Kirdiat Ketua Koordinator SRI saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu (4/5/2024), dikutip Antara.

Keenam warga Badui Dalam itu dilakukan pengambilan sampel darah atas izin tokoh adat Cibeo dengan mendatangi kawasan pemukiman di daerah itu.

Pengambilan sampel darah itu awalnya sebanyak dua orang, namun kembali dilanjutkan empat orang.

Para relawan itu melibatkan tenaga medis perawat dan bidan dengan membawa sampel darah untuk diproses di Laboratorium Kesehatan di Kota Serang.

“Kami saat ini masih melakukan terapi pengobatan dokter ke Badui Dalam di Kampung Cibeo,” katanya.

Pihaknya sebagai relawan kesehatan di pemukiman masyarakat Badui tentu selalu siaga untuk melayani pengobatan mereka.

Bahkan, petugas siaga selama 24 jam di Klinik SRI dengan melibatkan perawat dan bidan juga dilengkapi kendaraan ambulans.

Selain itu juga melakukan pengiriman ke rumah sakit setelah puskesmas di wilayah kerja masyarakat Badui mengeluarkan surat rujukan.

Sebagian besar masyarakat Badui itu tidak memiliki jaminan kesehatan nasional (JKN) bantuan pemerintah berupa BPJS Kesehatan, sehingga sulit diterima jika dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

“Kami membawa pasien warga Badui itu ke RSUD Banten dengan menggunakan SKTM sehingga bebas dari pembiayaan perawatan dan pengobatan,”kata Arif.

Sementara itu, Djaro Saija Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya enam warga Badui Dalam positif terserang DBD, dan dua di antaranya meninggal seperti yang dilaporkan SRI.

Namun, pihaknya memungkinkan penyakit itu pasti ada dimana-mana.

“Kita tidak tahu penyakit itu dan serahkan pada Tuhan dan semoga mereka sembuh,” katanya. (ant/azw/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version