Minggu, 19 Mei 2024

Erick Optimistis 99 Persen Agenda Transformasi BUMN Akan Tuntas di Penghujung Tugas

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Erick Thohir Menteri BUMN diwawancara usai Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/4/2024). Foto: Antara

Erick Thohir Menteri BUMN menyatakan optimistis 99 persen dari semua agenda transformasi BUMN akan tuntas hingga di penghujung masa jabatan pada Oktober 2024. Dia menegaskan dalam enam bulan ke depan bersama Kartika Wirjoatmodjo Wakil Menteri BUMN akan terus menyelesaikan agenda transformasi yang belum terselesaikan.

Dari 88 proyek yang menjadi target strategis BUMN, diyakini, 87 proyek di antaranya selesai. Hanya satu proyek yang meleset. Bukan karena ketidakmampuan, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan itu selesai.

“Dinamika yang terjadi tidak memungkinkan selesai. Itu akan saya laporkan di ujung di bulan Oktober (2024) saja,” kata Erick dilansir Antara, Minggu (5/5/2024).

Dengan selesainya 87 proyek tersebut, kata Erick, berarti 99 persen dari target 88 proyek strategis nasional yang telah dituntaskan.

Menurutnya, transformasi yang dilakukannya saat ini adalah bagaimana memetakan BUMN ke depan, agar tetap terus efektif dan mampu bersaing.

Ia menggarisbawahi bahwa program transformasi hanya bisa memberikan hasil yang optimal apabila dilakukan secara keberlanjutan. Dan keberlanjutan yang terjadi di negara-negara maju, seperti China, adalah minimal 15 tahun.

“Transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu 5 tahun. Kalau mau benchmarking dengan China itu butuh waktu 18 tahun. Jadi kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya butuh 18 tahun, maka saya rasa tidak mungkin transformasi BUMN selesai dalam 5 tahun,” ungkapnya.

Meski demikian, Erick mengatakan, dirinya dan jajaran pimpinan di Kementerian BUMN telah mempersiapkan blueprint BUMN sampai 2034, yang berlaku hingga 10 tahun ke depan. Salah satunya memperkuat ekosistem.

“Misalnya, pupuk dan pangan terpisah, ke depan akan dijadikan satu ekosistem. Karena tidak mungkin bicara pangan tanpa membahas pupuk,” terangnya.

“Di pupuk sendiri masih banyak kekurangan, yaitu sumber bahan baku. Kita juga bikin blueprint, kalau kita mau menjadi produser pupuk nomor 5 bahkan nomor 3 di dunia, maka harus ada kepastian bahan bakunya. Semuanya didetailkan agar pengganti kami semua sudah punya blueprint,” tambahnya. (ant/ike/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version