Minggu, 28 April 2024

Khofifah Menargetkan Kemiskinan Ekstrem di Jatim Nol Persen pada Mei 2024

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Warga Kabupatrn Pasuruan penerima manfaat waktu mendapat bansos kemiskinan ekstrem dari Pemprov Jatim. Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Jatim mendekati nol persen pada Mei 2024. Hal itu seiring meningkatnya anggara dana bantuan sosial (bansos) miskin ekstrem.

“Data terbaru dari BPS atas survei September paling cepat Maret bahkan mungkin Mei, mudah-mudahan kita sudah mendekati nol persen kemiskinan ekstrem di Jatim,” ujar Khofifah, dalam keterangan yang diterima, Rabu (16/1/2024).

Diketahui dalam APBD 2023 Pemprov Jatim, alokasi anggaran untuk bansos kemiskinan ekstrem mencapai Rp19 miliar lebih. Bantuan itu telah dibagikan kepada 13.188 penerima manfaat.

Kemudian pada APBD 2024, nilai alokasi anggaran bansos kemiskinan ekstrem meningkat jadi Rp27 miliar untuk diserahkan kepada 18.000 penerima manfaat.

“Kami optimisme kemiskinan ekstrem di Jatim tuntas menjadi nol persen,” imbuh Khofifah.

Penyaluran dana bansos untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di tahun ini diawali di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kabupaten Pasuruan pada Selasa (16/1/2024) kemarin.

Jumlah penerima manfaat bansos kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pasuruan totalnya mencapai 1.108 orang dengan masing-masing penerimaan senilai Rp1,5 juta.

Selain itu Khofifah juga menyalurkan bansos top up Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD). Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada 10 orang dari total 79 penerima manfaat yang ada di Kabupaten Pasuruan.

Setiap penerima manfaat menerima bantuan sebesar Rp250 ribu. Jumlah ini merupakan tambahan dari Rp3,6 juta per tahun.

Gubernur Jatim itu juga menyerahkan tali asih kepada pilar sosial, yakni kepada 10 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan 10 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Menurut Khofifah, bantuan sosial ini diberikan sebagai apresiasi atas jasa pilar-pilar sosial Jatim.

“Semoga bapak-ibu penerima bantuan dapat menyekolahkan putra-putrinya. Bisa menjadikan anak-anaknya dokter, pejabat, apapun itu dengan ilmu yang manfaat dan barokah,” ucap Khofifah kepada masyarakat penerima manfaat.(wld/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs