Jumat, 17 Mei 2024

Layanan Imunoterapi Resmi Ada di Jatim, Tingkat Survival Rate Pasien Kanker Diharapkan Meningkat

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dokter Terawan mantan Menkes bersama Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim di RS Bhayangkara Surabaya, Senin (29/4/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Layanan Imunoterapi Nusantara by Terawan di RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Kota Surabaya, telah diresmikan pada Senin (29/4/2024).

Peresmian layanan itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Irjen Imam Sugianto Kapolda Jatim dan dilanjutkan pengguntingan pita secara bersama-sama oleh Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim, dokter Terawan mantan Menteri Kesehatan.

Sesudah peresmian itu, Adhy mengatakan jika layanan ini diharapkan menjadi inovasi baru dalam bidang kesehatan khususnya berkaitan dengan pengobatan kanker.

“Ini merupakan tonggak sejarah dan respons positif inovasi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam pengobatan kanker di Jawa Timur,” kata Adhy.

Sebagai informasi, layanan imunoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan kanker yang digunakan di tanah air. Sesuai dengan namanya, terapi ini berfokus pada peningkatan sistem imun supaya lebih kuat dalam membunuh sel penyakit.

Terapi ini juga disebutkan bakal membantu menghambat dan menghentikan perkembangan dan penyebaran sel kanker ke organ lain.

Beberapa jenis kanker yang dapat ditangani melalui imunoterapi adalah kanker paru, ginjal, kandung kemih, limfoma, autoimun dan kanker serviks

“Kalau kita perhatikan dari segi pelayanannya, maka imunoterapi ini mampu memberikan dampak optimal dalam meningkatkan survival rate pasien serta meningkatkan kualitas hidup pasien kanker di Jatim,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, dr. Terawan Agus Putranto menyatakan, bahwa layanan Imunoterapi Nusantara merupakan bidang keahlian yang relatif baru secara global.

Bahkan, lanjut Terawan, di Indonesia baru ada beberapa rumah sakit yang menyediakan layanan Imunoterapi Nusantara, yakni di Solo, Bali, Medan, Tangerang dan terbaru di Surabaya.

Kata Terawan, secara teknis imunoterapi memanfaatkan sel dendrik. Sel ini yang nantinya berperan sebagai sel pembawa antigen terkuat dari sumsum tulang belakang.

Sel-sel tersebut  juga bertanggung jawab atas respons kekebalan tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh manusia.

“Sel inilah yang kemudian dilatih di luar tubuh seseorang untuk menjadi sel pemicu imunitas pada penyakit tertentu, misalnya kanker,” katanya.

Terawan berharap, hadirnya layanan imunoterapi mampu menjadi katalisator dalam pengembangan keilmuan kesehatan, khususnya berkaitan dengan penelitian terkait kanker.

“Ini juga bisa menjadi ajang riset berkaitan dengan kanker. Karena pelayanan kesehatan tanpa didukung dengan kekuatan riset tidak akan ada kemajuan” tandasnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version