Jumat, 3 Mei 2024

PAUD Swasta Surabaya yang Adopsi Metode Finlandia Sebut Negeri Bisa Maju, Asal Alokasikan Dana Training Guru

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Sudino Lim CEO PAUD swasta di Surabaya yang adopsi metode Finlandia. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) swasta di Surabaya yang mengadopsi metode pengajaran Finlandia menyebut negeri bisa bersaing, asal pemerintah mengalokasikan dana sebesar-besarnya untuk training kompetensi pengajar atau guru.

Sudino Lim, CEO PAUD swasta Kipina Kids Indonesia di Surabaya menilai, pendidikan pengajar di Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan luar negeri.

“Yang terpenting training guru, pendidikan guru. Kita sangat jauh ketinggalan (untuk) pendidikan S1 Paud, guru-guru kita (belum) untuk siap terjun ke lapangan. Jadi di perguruan tinggi harus diperbaiki,” katanya, Jumat (12/1/2024).

Menurutnya, pemerintah harus mengalokasikan dana sebesar-besarnya untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD, karena perkembangan anak bergantung pada pendidikan dininya.

“PAUD negeri kan dibiayai pemerintah, alokasikan dana sebesar-besarnya untuk pendidikan guru PAUD, kalau bisa, habis-habisan guru kita dikirim ke mana-mana, training metode mengajar baik, Bahasa Inggris bagus, upgrade ke level itu,” bebernya.

“Kenapa harus Bahasa Inggris, karena biar bisa menyerap ilmu dari luar. Kalau tidak, kita seperti katak dalam tempurung,” imbuhnya.

Sisanya faktor kesadaran orang tua, menurutnya turut menyumbang majunya PAUD di suatu wilayah.

Semakin sedikit wali murid yang merasa perlu untuk menyekolahkan anaknya dari tingkat PAUD, jadi lebih sulit bagi PAUD untuk maju.

“Banyak orang yang tidak menyadari, anak di SD nakal, tidak suka belajar, bolos ke sekolah, tidak punya kecintaan, sekolah dipaksa gak mau, dan sebagainya, itu apa penyebabnya, berangkat dari PAUD,” tuturnya lagi.

Sementara metode pengajarannya yang meniru Finlandia sebagai negara pendidikan terbaik, lanjutnya, perlu juga diterapkan di sekolah PAUD lain, agar pencetakan generasi unggul bisa merata.

Terpisah, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, pemerintah kota (pemkot) sudah berupaya meningkatkan kompetensi guru PAUD dengan memberi beasiswa sarjana gratis.

Salah satunya, yang dilakukan 2023 lalu, dimana 200 guru PAUD yang sudah mengabdi tahunan dan belum sarjana, terpilih mengenyam pendidikan S1 PG-PAUD di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) lewat program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Mereka kuliah dengan cepat, yang seharusnya empat tahun menjadi hanya dua tahun. “Surabaya yang nyekolahin guru S1, pemkot. Beasiswa dari pemkot,” katanya.

Selain beasiswa kuliah, lanjutnya, pemkot juga menyediakan anggaran khusus training kompetensi dan sertifikasi guru PAUD.

“Coba dilihat, memang kita berikan sekolah-sekolah sampai sertifikatkan. Beasiswa untuk guru PAUD. (Ada) anggaran, saya gak hafal,” tandasnya. (ita/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs