Rabu, 22 Mei 2024

Pemkot Surabaya Bebaskan 22 Persil Warga di Tengah Bundaran Dolog Jelang Pembangunan Underpass

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Mujiono (biru) terduduk bersama tetangganya sesama lansia di bawah gapura sisi timur Kampung Jemur Gayungan RT 1 RW 3 di tengah padatnya lalu lintas Jalan Ahmad Yani disebelahnya, Senin (30/11/2023). Foto: Billy suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai membebaskan 22 persil warga yang ada di tengah jalan Bundaran Dolog atau Taman Pelangi.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, ada 22 persil di Kampung Jemur Gayungan RT 1 RW 3.

Appraisal tanah warga itu seharga Rp20 juta setiap meter perseginya.

“Sudah dilakukan, dan appraisalnya keluar sekitar Rp20 juta per meter,” kata Eri, Rabu (1/5/2024).

Potret gang Kampung Jemur Gayungan RT 1 RW 3 sepanjang kurang lebih 50 meter yang membentang dari Timur ke Barat, Senin (30/11/2023). Foto: Billy suarasurabaya.net

Meski menurut Eri beberapa warga masih tidak setuju, dan akan ditempuh Pemkot dengan konsinyasi melalui pengadilan.

“Ada (warga) yang menerima, ada yang tidak setuju. Tapi kan tidak mungkin, kalau tidak menerima, maka kita lakukan konsinyasi. Konsinyasi itu lewat pengadilan,” terangnya lagi.

Sebelumnya, Irvan Wahyudrajad, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya mengungkapkan, pembebasan lahan memakan anggaran sekitar Rp81 miliar.

“Untuk APBD (2024) kita selesaikan tahun ini untuk pembebasan 22 rumah. Kemudian untuk supporting atau penunjang, kita kerjakan dulu melalui APBD, termasuk ruang terbuka hijau, sambil menunggu dari pemerintah pusat,” kata Irvan.

Mujiono (biru) terduduk bersama tetangganya sesama lansia di bawah gapura sisi timur Kampung Jemur Gayungan RT 1 RW 3 di tengah padatnya lalu lintas Jalan Ahmad Yani disebelahnya, Senin (30/11/2023). Foto: Billy suarasurabaya.net

Pihaknya berharap, pembangunan proyek pengurai kemacetan oleh pemerintah pusat nantinya tidak hanya di Bundaran Dolog. Tetapi juga persimpangan jalan lain, traffic light Margorejo dan Wonokromo.

“Karena tiga titik ini satu kesatuan. Jadi fokus pada penyelesaian perlintasan tidak sebidang, karena ada rel kereta api di situ, baik di Wonokromo, Margorejo maupun Dolog. Sehingga kita berharap bahwa tiga simpang itu bisa terselesaikan,” tandasnya.

Diketahui, proyek pengurai kemacetan sekitaran Bundaran Dolog atau Taman Pelangi, menjadi program prioritas yang diusulkan Pemkot Surabaya ke pemerintah pusat.

Tahun ini, Pemkot Surabaya fokus melakukan pembebasan persil rumah. Sementara 2025, pengerjaan fisik proyek rencananya mulai dikerjakan oleh pemerintah pusat. (lta/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
26o
Kurs