Sabtu, 4 Mei 2024

Penyebab Kelangkaan dan Mahalnya Bapok di Jatim karena Rantai Pasok Terhambat

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim waktu menyampaikan persoalan mahalnya harga bapok di sela operasi pasar murah di Kabupaten Jember, Rabu (6/3/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur mengutarakan, penyebab kelangkaan bahan pokok (bapok) di sejumlah kota/kabupaten karena ada hambatan di rantai pasok.

Terhambatnya rantai pasok ini juga berdampak pada melambungnya harga bapok terutama beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa daerah di Jatim.

“Ini karena rantai pasok, maka (terjadi) kelangkaan dan sebagainya. Misalnya (harga bapok) akan menaik,” ujar Adhy waktu menggelar Pasar Murah di Kelurahan Tegal Besar, Kaliwates, Kabupaten Jember, Rabu (6/3/2024).

Pj Gubernur Jatim itu menegaskan, bila ada temuan penyimpangan pada rantai pasok maka akan segera ditindak oleh Satgas Pangan Jatim. Menurutnya, bila rantai pasok berjalan normal, maka HET bapok tidak akan begitu tinggi.

“Kalau ada penyimpangan itu pasti hubungannya dengan penindakan untuk Satgas Pangan. Karena kalau berdasarkan alur yang normal sebetulnya harga HET di atas sedikit,” imbunya

Sementara itu, mengutip data Siskaperbapo Jatim pada Rabu (6/3/2024), harga rata-rata beras medium mencapai Rp11.829 per kilogram.

Harga tertinggi dialami Kabupaten Sumenep senilai Rp14.500 per kilogram sedangkan harga terendah berada di Kabupaten Tulungangung di kisaran Rp10.400 per kilogram.

Kemudian untuk harga rata-rata beras premium Jatim mencapai Rp15.260 perkilogram. Harga tertinggi berada di Kabupaten Situobondo yang mencapai Rp16.166 per kilogram dan terendah di Mojokerto seharga Rp12.237 per kilogram.

Padahal menurut Peraturan Badan Pengam Nasional Nomor 7 Tahun 2023. HET di Zona 1 termasuk Pulau Jawa untuk beras medium senilai Rp10.900 per kilogram sedangkan beras premium Rp13.900 per kilogram.

Oleh sebab itu, Pemprov Jatim gerak cepat mengatasi persolan melambungnya harga bapok, apalagi menjelang Bulan Ramadan. Salah satunya menggencarkan operasi pasar murah di berbagai wilayah.

Termasuk operasi pasar murah yang ditinjau Adhy Karyono di Kantor Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember hari ini.

“Lewat Pasar Murah ini kami ingin membantu masyarakat agar bisa membeli sembako dengan harga yang terjangkau tidak melebihi HET,” katanya.

Gelaran Pasar Murah ini disambut antusias oleh warga masyarakat Jember. Sebab sembako dijual dengan harga yang terjangkau dibandingkan harga pasar.

Antara lain Beras Medium dijual dengan harga Rp10.400 per kilogram, Minyakkita Rp14.000 perliter, Gula Pasir Rp16.000 dan Telur Ayam Ras Rp27.000 per kilogram.

Adhy menyatakan, upaya lain untuk mengantisipasi hambatan di rantai pasok adalah memberikan intervensi di sektor Bulog maupun di pasar tradisionalnya.

Menurutnya, hal ini penting supaya kebutuhan setiap daerah bisa saling terpenuhi dan tercukupi sehingga sama sama Balance.

“Jadi harus balance atau seimbang kebutuhan setiap daerah. Jika ada titik yang kurang bisa langsung dipenuhi sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan,” ungkapnya.(wld/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
31o
Kurs