Senin, 14 Oktober 2024

Puluhan Warga Agam Tinggal di Radius 4,5 Kilometer dari Gunung Marapi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kondisi Gunung Marapi saat ini naik dari level II waspada ke level III siaga. Foto: Antara/ BPBD Agam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Sumatera Barat mencatat terdapat sebanyak sembilan kepala keluarga dengan 26 jiwa warga daerah itu tinggal di radius 4,5 kilometer dari kawah Gunung Marapi.

“Ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan di Posko Marapi Dua Jorong Limo Kampuang Nagari atau Desa Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua,” kata Olkawendri Sekretaris BPBD Agam di Lubuk Basung, Kamis (11/1/2024) dikutip Antara.

Ia menjelaskan, pendataan itu dilakukan setelah rapat gabungan dalam menyikapi status Gunung Marapi naik dari level II waspada ke level III siaga.

Saat ini, katanya, telah didirikan dua posko, yakni Batu Palano dan Bukit Batabuah dengan risiko besar terdampak kondisi Marapi.

Pendirian Posko disepakati bersama setelah rapat koordinasi yang digelar di Desa Batu Palano bersama Komandan Kodim 0304 Agam, Kapolresta Bukittinggi, perwakilan PVMBG, dan kepala desa yang berada di sekitar lereng Gunung Marapi.

“Seandainya hal yang tidak diinginkan terjadi, kita juga siapkan pengungsian dan tempat berkumpul serta sarana hingga tujuan penyelamatan bisa tercapai,” katanya.

Ia menambahkan, Andri Warman Bupati Agam juga memberikan imbauan kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari puncak erupsi.

Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan, serta perlengkapan lainnya untuk menutupi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Ginung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi lahar yang dapat terjadi saat musim hujan. Selain itu, agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

“Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” katanya. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
28o
Kurs