Sabtu, 4 Mei 2024

Ratusan Orang Diduga Jadi Korban Penipuan Jasa Travel dengan Kerugian Rp166 Juta

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Aprodita Eka salah satu korban waktu ditemui di kantor pengacara di kawasan Ngangel Surabaya, Selasa (23/4/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Sekitar 169 orang diduga menjadi korban penipuan jasa tour bernama Lovean Tour and Travel. Total kerugian yang ditelan korban disebut mencapai Rp166 juta.

Aprodita Eka salah satu korban mengutarakan, dirinya mulai merasa ada indikasi penipuan setelah wisatanya ke Lombok pada akhir Desember 2023 silam dibatalkan secara mendadak.

“Batal sepihak karena kuotanya gak penuh katanya. Akhirnya dari situ aku minta refund aja, sampe tiga kali mbleset (melenceng) gak dibalikin,” kata Dita sapaan akrabnya waktu ditemui di Surabaya, Selasa (23/4/2024).

Dita dan para korban lainnya mengaku memilih jasa tour Lovean Tour and Travel dari temannya yang pernah berlibur menggunakan jasa tour tersebut. Apalagi ia mendapat diskon murah separuh harga untuk perjalanan wisata ke Lombok.

“Waktu itu tripnya mau ke Lombok, aslinya Rp2.300.000 terus dapat promo Rp999.000 per orang jadi separuh harganya itu,” ujarnya.

Dita mengaku sudah mendapat klarifikasi dari pihak Lovean Tour and Travel terkait persoalan ini. Namun karena uang refund yang tidak kunjung dikembalikan membuat ratusan korban yang terkoordinir dalam satu grup itu geram.

Persoalan yang tak kunjung selesai ini akhirnya berbuntut ke kasus dugaan penipuan dan sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya tanggal 30 Januari 2024 dengan nomor LP: LP/B/114/1/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR yang terbit pukul 21.47 WIB.

“Setelah dijanjikan lagi sampai tiga kali itu mbleset (melenceng) lagi akhirnya saya berangkat ke polisi. 30 Januari saya laporan ke polisi,” katanya.

Sementara itu Lovean Vijay Ramadhan owner Lovean Tour and Travel waktu dikonfirmasi tidak mengelak adanya isu dugaan penipuan tersebut.

Namun ia mengaku bahwa usahanya sedang mengalami kerugian sehingga kesulitan untuk mengganti uang refund para peserta yang gagal berangkat.

Rama sapaannya menyebut, awal mula persoalan di usahanya ini karena salah satu rekannya di Bali mendapat masalah sehingga berdampak pada jasa tournya yang sepi pada Bulan Desember 2023 sehingga kekurangan kuota.

“Untuk trip bulan Februari ada uang masuk sama DP sampe April nah tak buat nutup kerugian di Desember. Terus tiba-tiba Desember ini ada rekan kebetulan ada masalah di Bali, imbasnya ke saya juga. Akhirnya trip sepi dan gak ada pemasukan dan perputaran uang,” katanya dikonfirmasi suarasurabaya.net.

Setelah beberapa trip batal, Rama langsung melakukan konfirmasi kepada para peserta di grup WhatssApp. Ia juga menjanjikan bakal mengganti uang refund tersebut yang diperkirakan mencapai Rp120 juta lebih.

“Setiap trip yang dibatalin karna kuota kurang, saya selalu konfirmasi ke para tamu sebelum berangkat. Cuma ya begitu, kendalanya dana,” tuturnya.

Ia mengaku masih berupaya mencarikan dana untuk mengganti kerugian para korban hingga saat ini. “Target saya kemarin sudah kontekan sama beberapa peserta, sharing saran. Rencana mau pengajuan KUR, jalan satu-satunya ini, cuman lagi cari peminjamannya KUR dan cari untuk jaminannya,” tuturnya.

Di sisi lain, AKBP Hendro Sukmono Kasatreskrim Polrestabes Surabaya membenarkan adanya dugaan penipuan jasa tour ini. Ia menyebut kasus ini sedang dalam tahan penyelidikan.

“Masih berjalan prosesnya,” ucap Hendro, singkat.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version