Selasa, 7 Mei 2024

Santri Ponpes di Kediri Meninggal dengan Sejumlah Luka, Diduga Dianiaya

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Kamar yang dihuni empat tersangka dan satu korban, santri ponpes di Kediri, Senin (26/2/2024). Foto: Istimewa Kamar yang dihuni empat tersangka dan satu korban, santri ponpes di Kediri, Senin (26/2/2024). Foto: Istimewa

Seorang santri inisial BBM (14) dari Pondok Pesantren PPTQ AI Hanafiyyah, Mojo, Kediri, Jawa Timur meninggal dunia dengan sejumlah luka diduga akibat dianiaya.

Anwar Ibrahim paman korban menyebut ponakannya diantarkan pulang ke kampung halamannya di Afdeling Kampunganyar, Kendenglembu, Karangharjo, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Sabtu (24/2/2024).

Korban sudah memakai kain kafan dengan tubuhnya yang penuh lebam dan luka robek.

“Malam itu Jam 1-2 dini hari. Sudah keadaan meninggal dunia (korban). Yang ngantar driver ambulans tidak perwakilan dari ponpes. Tidak tahu penyebabnya,” kata Anwar Ibrahim kepada Radio Suara Surabaya.

Besok paginya, pihak keluarga pun kemudian membuat laporan ke Polsek Glenmore. Jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Hasilnya ada tanda kekerasan dan tidak normal,” ujar Anwar.

Paman korban mengaku kecewa dengan pihak pondok karena tidak langsung membuat laporan ke polisi setelah ponakannya meninggalnya.

Kata pihak pondok kepada Anwar, penyebab korban korban meninggal karena terpeleset dari kamar mandi. Namun hal itu tidak dipercayai pihak keluarga begitu saja. Sebab tubuh korban dipenuhi luka.

“Heran saya, kok pihak pondok tidak melapor ke Polsek Mojo. Jenazah ponakan saya hanya diantar begitu saja. Kata petugas ponakan saya terjatuh, tapi lukanya masak sampai begitu. Yang saya sesalkan kenapa pihak pondok lepas tangan dan menganggap sepele masalah ini,” ungkap Anwar dengan rasa kecewa.

Dikonfirmasi terpisah, Kombes Pol Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat (23/2/2024) lalu. Namun kasus itu tidak dilaporkan ke pihak kepolisian setempat oleh pengurus pondok.

“Ternyata kasus ini hari Jumat lalu kejadiannya. Tapi tidak di laporkan ke polisi. Jenazah sampai Banyuwangi baru ada itikat keluarga untuk melapor,” katanya.

Dirmanto menyebut Polda Jatim akan memback up Polres Kediri untuk menyelidiki santri meninggal dunia ini yang diduga dianiaya.

“Polres Kediri dibantu Polda sedang menyelidiki kasus ini. Karena menyangkut anak-anak sehingga penyidik hati-hati ada undang-undang khusus anak,” tandas Dirmanto. (wld/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
28o
Kurs