
Sebanyak 174.858 murid SMA Negeri dan Swasta dari berbagai daerah di Jawa Timur, mendaftarkan diri dalam SMA Award 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Jatim mengatakan, murid yang daftar tersebut berasal dari seluruh tingkatan, yakni kelas X, IX dan XII SMA.
“SMA Awards 2025 dilangsungkan sebagai wadah para siswa SMA negeri dan swasta se-Jatim berkomepetisi. Dengan begitu, mereka memiliki dorongan untuk terus mengembangkan potensinya,” katanya, pada Selasa (23/9/2025).
Aries mengatakan, SMA Award bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi ruang untuk menuangkan ide, gagasan, dan kreativitas. Ajang tersebut sekaligus menjadi pemantik lahirnya inovasi baru dari generasi muda Jatim.
Selain itu, SMA Award menurutnya juga menjadi bagian dari upaya Dindik Jatim dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Melalui SMA Awards, siswa tak hanya pintar dalam belajar dan lini akademik. Namun mereka juga dapat menemukan potensi-potensi baru sebagai bekal kehidupan,” ujarnya.
Tahun ini, kata dia, SMA Award 2025 menghadirkan 25 kategori lomba, mulai dari kompetisi sains seperti matematika, fisika hingga biologi, serta lomba lainnya seperti debat bahasa Inggris dan Indonesia, sinematografi, fotografi, hingga kerajinan tangan. Selain itu, ada juga lima kategori khusus untuk lembaga, yakni School Food Care (SFC), perpustakaan, sekolah digital, pengawas E-KSP dan toilet bersih.
Pendaftaran sudah dibuka sejak akhir Juli 2025, sedangkan awarding dijadwalkan berlangsung pada 23 Oktober 2025 mendatang.
Pada puncak acara nanti, pemenang akan mendapatkan sertifikat dan piala yang akan diserahkan langsung oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bersama Kaindik Jatim.
Suhartatik Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Jatim menambahkan, tambahkan kategori khusus seperti SFC, dirancang untuk mendorong sekolah agar lebih peduli pada gizi, kesehatan, dan kebersihan warganya.
“Untuk mendorong sekolah menjadi laboratorium alam atau tempat pembelajaran outdoor, sekolah sebagai wisata edukasi, melatih entrepreneur, membantu tumbuh kembang anak, dan memanfaatkan tempat kumuh menjadi bersih, indah serta tertata,” ujarnya.
Selain SFC, ia menyatakan bahwa kategori lain seperti perpustakaan hingga toilet bersih juga tak kalah penting. Ia mengatakan seluruhkan dirancang untuk mendorong sekolah lebih optimal dalam mengelola, mengembangkan, serta memanfaatkan sarana prasarana sebaik mungkin.
Seperti diketahui, total 174 ribu murid tahun ini yang ikut SMA Award 2025, jumlahnya meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang berada di angka 36.232 peserta. (ris/saf/faz)