
Asrama Haji Embarkasi Surabaya tengah menyiapkan pemberangkatan pertama untuk 18 kloter calon jemaah haji untuk menuju ke Tanah Suci pada Jumat 2 Mei 2025.
Akhmad Sruji Bahtiar Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur mengatakan Embarkasi Surabaya menampung total 97 kloter haji dengan total 35.152 jemaah.
Berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan dan pemberangkatan jemaah haji sudah hampir rampung. Terutama untuk kebutuhan administrasi sudah tuntas 100 persen.
“Alhamdulillah, secara umum kita sudah siap untuk memberangkatkan jemaah haji. Pertama dari kesiapan jemaah, hal administrasi Insyaallah sudah hampir mencapai 100 persen dan sisanya on proses,” ucap Sruji ditemui awak media di Asrama Haji Surabaya, Jumat (25/4/2025).
Sruji mengatakan visa haji untuk jemaah asal Indonesia sudah terbit sebanyak 24.000. Visa tersebut termasuk 18 kloter jemaah asal Embarkasi Surabaya.
Selain itu jumlah jemaah tahun ini yang sudah melakukan pelunasan biaya haji juga mencapai 100 persen atau melebihi kuota dengan jumlah 36.000 orang.
“Kemudian kuota Jawa Timur 35.152 dan yang sudah melunasi itu 36.000 lebih. Artinya kuota itu sudah tercukupi, tapi komposisinya adalah reguler dengan cadangan. Reguler ini sedang berlangsung juga untuk pelunasan,” katanya.
Meski jumlah jemaah yang melunasi haji melebihi kuota, pihak Kemenag Jatim akan tetap mendahulukan jemaah haji reguler untuk diberangkatkan apabila mampu melunasi sampai batas akhir.
“Sistem yang diberlakukan walaupun ini kuota sudah tercukupi dengan cadangan, tapi kalau reguler melunasi sesuai dengan batas akhir, maka tentunya yang reguler yang didahulukan. Ini sistem yang diberlakukan,” jelasnya.
Sementara itu pemberangkatan haji akan dilakukan masing-masing kabupaten/kota sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Para jemaah akan tiba di Asrama Haji Surabaya pada 1 Mei 2025.
“Pembagian kloter sudah kita sampaikan kepada kepala kantor Kemenag kabupaten/kota se-Jawa Timur. Karena tanggal 1 Mei sudah harus masuk Asrama Haji, 2 Mei diberangkatkan,” ujarnya.
Selain kesiapan jemaah, Sruji juga memastikan berbagai aspek lain seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi siap beroperasi. Khusus untuk konsumsi di maskapai, menu makanan bakal menyesuaikan selera masyarakat Indonesia.
Para jemaah haji bakal mendapatkan 2 kali jatah makan selama penerbangan yang mencakup dua kali makan utama dan kudapan.
“Kami sudah mencicipi makanan yang akan disajikan. Menu dan rempah-rempahnya cocok dengan lidah orang Indonesia,” tuturnya. (wld/kak/iss)