Senin, 1 Desember 2025

334 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Sri Lanka, Negara Tetapkan Status Darurat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Warga mengungsi dengan perahu akibat banjir setelah hujan deras di pinggiran Kolombo, Sri Lanka, pada 29 November 2025. Foto: Antara

Pusat Penanggulangan Bencana Sri Lanka melaporkan jumlah korban tewas akibat banjir bandang terus meningkat dan telah mencapai 334 orang, sementara 370 lainnya masih hilang hingga, Minggu (30/11/2025).

Melansir Antara, operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di berbagai wilayah yang terdampak banjir, tanah longsor, dan kerusakan luas sejak cuaca ekstrem melanda Sri Lanka pada 17 November lalu.

Situasi semakin memburuk setelah Siklon Ditwah menerjang negara itu pada, Rabu (26/11/2025). Akibatnya, sekitar 1,12 juta warga dari 309.607 keluarga terdampak di seluruh negeri.

Sebagai respons atas kondisi darurat tersebut, Anura Kumara Dissanayake Presiden Sri Lanka pada, Sabtu (29/11/2025), telah resmi memberlakukan status darurat nasional.

Media lokal News 1st melaporkan, 1.275 pusat bantuan kini beroperasi dan memberikan tempat berlindung bagi 180.499 warga pengungsi. Sementara itu, militer terus melakukan operasi udara dan darat untuk mengevakuasi warga yang terjebak, disertai distribusi makanan, air bersih, dan bantuan medis oleh tim kemanusiaan.

Namun di tengah operasi penyelamatan besar-besaran ini, insiden terjadi ketika sebuah helikopter Angkatan Udara Sri Lanka jatuh pada Minggu (30/11/2025) saat menjalankan misi bantuan. Seluruh awak berhasil diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit, menurut laporan Daily Mirror.

Pemerintah Sri Lanka juga mengumumkan penutupan seluruh universitas, perguruan tinggi, dan pusat pelatihan vokasi yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Pendidikan Tinggi, dan Pendidikan Vokasi hingga 8 Desember, seperti diberitakan Ada Derana.

Di sisi lain, pemerintah mengimbau warga Sri Lanka di luar negeri maupun warga asing untuk turut berkontribusi dalam upaya pemulihan pascabencana. Peringatan banjir berisiko tinggi telah dikeluarkan untuk beberapa sungai besar, dan warga yang tinggal di wilayah hilir diminta segera mengungsi.

Dissanayake Presiden juga memerintahkan pengerahan lebih dari 20.000 personel militer untuk mempercepat operasi penyelamatan.

Sebelumnya, peringatan tanah longsor tingkat merah juga telah diterbitkan untuk delapan distrik berisiko tinggi yang rawan runtuhan lereng dan pergerakan tanah.

Dalam laporan terpisah, All India Radio menyebut Departemen Meteorologi India mengeluarkan peringatan merah untuk wilayah tenggara India, termasuk Tamil Nadu bagian utara, Puducherry, serta pantai selatan Andhra Pradesh yang berbatasan langsung dengan Sri Lanka. (ant/mas/bil/iss)

Berita Terkait

Indonesia Kirim Bantuan Pangan ke Sri Langka


Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 1 Desember 2025
32o
Kurs