
Suasana sukacita menyelimuti Gedung Muzdalifah Asrama Haji Surabaya saat menyambut kedatangan 376 jemaah asal Tulungagung dan Surabaya, yang sudah kembali dari Tanah Suci, Kamis (12/6/2025) siang, pukul 11.30 WIB.
Pantauan suarsurabaya.net pemulangan kloter pertama itu diantar menggunakan sejumlah bus dari Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 10.20 WIB.
Jemaah haji risiko tinggi (risti), salah satunya lansia mendapat prioritas layanan dari petugas penyelenggara haji di Debarkasi Asrama Haji Surabaya.
Mereka dibantu diturunkan dari bus oleh petugas kemudian diantar menggunakan kursi roda untuk masuk ke dalam Gedung Muzdalifah untuk menerima sambutan.
Sugiyo Plh Sekretaris PPIH Debarksasi Surabaya memastikan bahwa proses penerimaan kepulangan jemaah haji kloter pertama ini berjalan lancar.
“Debarkasi Surabaya di Asrama Haji Sukolilo sebanyak 376 yang terdiri dari jemaah Tulungangung dan 11 jemaah Surabaya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, pada hari ini juga kita lakukan upacara untuk penyambutan,” kata Sugiyo.
Sugiyo menyebut dalam kloter pertama ini ada satu jemaah yang tertunda kepulangannya. Namun saat dikonfirmasi, Sugiyo mengaku belum mengetahui secara pasti alasannya.
“Kalau info yang kami terima ada satu ya, dari Tulungagung,” ucap Sugiyo.
Sesudah menerima upacara penyambutan di Gedung Muzdalifah, jemaah haji akan dipanggil petugas untuk mengontrol barang-barang pribadi seperti tas besar.
“Setelah dia menemukan tas itu kemudian diantar jasa angkut gratis kita siapkan jasa angkut ada 70 petugas yang akan membawa tas besar itu ke truk atau ke mobil penjemputan yang ada di Surabaya,” ujarnya.
Proses selanjutnya, jemaah akan menerima pembagian air zam-zam dari petugas sebanyak lima liter per jemaah. Setelah semua proses tersebut dilalui, baru para jemaah bisa pulang ke daerah asalnya.
“Nah setelah itu kemudiaan jemaah menerima zam-zam dengan bukti dari paspornya menerima zam-zam setiap jemaah akan mendapatkan 5 liter,” ungkapnya.
Sementara itu Dr. Rosidi Roslan Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya menjelaskan, sebelum pulang ke tanah air jemaah haji wajib mengisi Satu Sehat Healt Pasa (SSHP).
“Itu diisi jemaah haji sebelum ke sini, kemudian di sana kelihatan apakah jemaah haji ada problem dengan suhu tubuhnya kemudian discreening di bandara,” katanya.
Rosidi menyebut sejauh ini kondisi kesehatan untuk kloter pertama Debarkasi Surabaya tidak ada masalah dan semua suhu tubuh terpantau normal.
“Sampai saat ini terkontrol dengan baik dan dalam kondisi yang bagus ya dan suhu tubuhnya sudah bagus yang problem suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius,” tuturnya.(wld/bil/ham)