Sebanyak 48.077 murid jenjang SMA/SMK dan SLB asal Jawa Timur (Jatim) akan mendapatkan Bantuan Pendidikan Prasejahtera untuk menekan angka putus sekolah tahun 2025.
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Jatim mengatakan, anggaran yang diberikan untuk peserta didik masing-masing Rp1 juta, sehingga total anggaran yang dikucurkan Jatim yakni Rp48,077 miliar.
“Masing-masing jumlah penerima tunjangan SMA sebanyak 11.362 ribu siswa, SMK 24.339 ribu siswa dan SLB 12.376 ribu siswa,” katanya dalam keterangan, Jumat (12/12/2025).
Bantuan pendidikan prasejahtera itu, ditujukan untuk murid SMA, SMK, dan SLB kelas X-XII yang berasal dari keluarga kurang mampu desil 1 dan 2.
Terkait penyaluran dana, prosesnya akan ditransfer melalui nomor virtual account masing-masing murid yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, seperti pemenuhan seragam, buku, alat tulis, sepatu, paket data untuk pembelajaran, serta uang transportasi ke sekolah.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan bahwa terdapat aturan tegas pembatalan bantuan jika peserta didik meninggal dunia, putus sekolah, terlibat kriminal dan menikah di usia dini.
“Program ini wujud hadirnya pemerintah provinsi Jatim untuk memastikan bahwa kemiskinan tidak boleh menjadi penghalang bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang baik,” ujarnya.
Pihaknya berharap, bantuan itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh murid untuk menata masa. Serta, orang tua juga bisa terus mendampingi dan memotivasi murid dalam belajar.
Hal tersebut penting, karena peningkatan mutu pendidikan menjadi fokus utama program pembangunan di Jatim, serta berkorelasi positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
IPM Jatim tahun 2025 tercatat di angka 76,13 kategori tinggi. Meningkat 0,78 poin dibandingkan tahun 2024 sebesar 75,35 atau tumbuh 1,04 persen. Capaian itu menempatkan IPM Jatim di atas rata-rata nasional yang berada pada angka 75,90. Sedangkan Harapan Lama Sekolah (HLS) Jatim mencapai 13,44 tahun dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) berada di angka 8,39 tahun pada tahun 2025.
Kendati capaian mengalami peningkatan, pihaknya tetap menekankan pentingnya menghadapi tantangan pemerataan akses pendidikan bagi semua murid di Jatim.(ris/bil/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
