
Sebanyak 57 sampel DNA keluarga korban Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang ambruk, telah diterima dan dikirim tim Disaster Victim Identitas (DVI) Polda Jatim ke Pusdokkes Polri, Sabtu (4/10/2025).
Pengiriman sampel DNA keluarga korban ke pusat, dikatakan Kombes Pol M Khusnan Marzuki Kabiddokkes Polda Jatim untuk mendukung proses identifikasi jenazah.
Selain 57 sampel DNA keluarga korban, sembilan sampel milik jenazah korban juga turut dikirim.
“Tes DNA ini metode yang diakui secara internasional dan tidak terbantahkan. Waktu yang dibutuhkan untuk hasil tes DNA bisa cepat atau lambat, tergantung kondisi. Namun, dalam kasus terbaik bisa memakan waktu sekitar 3 hari,” kata Khusnan, dalam konferensi pers, Jumat (3/10/2025) malam.
Sementara itu, saat ini tim DVI melakukan identifikasi terhadap jenazah korban ponpes ambruk di RS Bhayangkara Surabaya dengan data gigi, khususnya bagi korban yang memiliki riwayat pemeriksaan gigi atau foto panoramik gigi.
Sedangkan identifikasi dengan sidik jari juga tetap akan dilakukan, tergantung kondisi jenazah. Karena saat ini, kondisi jenazah banyak yang rusak akibat faktor alamiah karena jenazah telah lebih dari tiga hari.
Adapun hingga Jumat malam ini, total sembilan korban sudah dievakuasi. Sehingga korban yang sudah dievakuasi Tim SAR pascakejadian mencapai 27 orang.
Kemudian total korban dalam peristiwa ini sebanyak 117 orang dengan rincian 14 meninggal dunia dan 103 selamat. Namun diduga masih ada puluhan korban terjebak di dalam reruntuhan.(kir/iss)