
Aksi Demontrasi 3 September 2025 di Surabaya yang diinisiasi oleh Rakyat Jawa Timur Menggugat, resmi ditunda.
M. Sholeh dari Rakyat Jawa Timur Menggugat mengatakan, aksi tersebut ditunda seiring dengan tidak kondusifnya situasi saat ini.
“Mengingat dalam beberapa hari ini, aksi-aksi yang awalnya damai sudah berubah menjadi aksi anarkis. Ada beberapa kantor DPRD dibakar. Rumah-rumah politisi dijarah, sudah terjadi tindakan anarkis di jalan-jalan. Pos-pos polisi banyak yang dirusak. Kantor Negara Grahadi juga dibakar. Maka menurut kita, situasi ini tidak kondusif,” katanya di Taman Apsari, Surabaya, Senin (1/9/2025).
Ia mengatakan, jika aksi dipaksakan pada tanggal 3 September maka bisa menakuti masyarakat Jatim, terutama Surabaya, dengan kondisi saat ini.
“Padahal aksi nanti tidak hanya diikuti warga Surabaya, tetapi oleh warga seluruh Jatim, dari Ngawi sampai Banyuwangi. Oleh karenanya, kami belajar bijak melihat situasi ini,” ucapnya.
Saat ini, Rakyat Jawa Timur Menggugat belum menentukan tanggal aksi gantinya. Seluruhnya fokus untuk menjaga situasi hingga kondusif lagi baru aksi.
“Setelah situasi kondusif, kita akan aksi. Sebab apa? Tuntutan tidak ada yang dikabulkan oleh Gubernur,” ucapnya.
Tuntutan yang dibawa oleh masyarakat yang tergabung dalam Rakyat Jawa Timur Menggugat, yakni pertama, soal pengampunan pajak, kedua terkait pengusutan dugaan kasus korupsi triliunan dana hibah, dan ketika terkait penghapusan pungli sekolah negeri di Jatim.
“Jadi kita tetap berharap. Kalau Gubernur membuat surat edaran penghapusan pungli, Gubernur mengampuni pajak, aksi itu akan kita batalkan,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)