
Pengelola Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menyatakan menghormati proses hukum yang dilakukan aparat kepolisian dalam kasus ambruknya bangunan mushala di lingkungan ponpes pada 29 September 2025 yang mengakibatkan 63 santri meninggal dunia.
Kiai Haji Zainal Abidin selaku perwakilan ponpes sekaligus Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jumat (17/10/2025), menyatakan pihak ponpes melalui sejumlah pengacara yang ditunjuk siap mendampingi proses hukum yang dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Timur dan pihak terkait lainnya.
“Kami akan terus mengikuti prosedur hukum oleh kepolisian. Terkait siapa saja yang dimintai keterangan, kami sudah menunjuk beberapa pengacara untuk mendampingi proses hukum yang ada,” kata Zainal seperti dilaporkan Antara.
Pihak ponpes pun turut menjaga wilayah bangunan utama Ponpes Al Khoziny yang berada di samping bangunan mushala yang ambruk tersebut, yakni asrama santri putra dan juga ruang kelas santri yang masih disekat dengan garis polisi agar tetap steril selama proses penyelidikan oleh kepolisian terkait musibah tersebut.
Ia menegaskan hingga kini tidak ada satu pun pihak tak berwenang yang bisa memasuki daerah yang diberi garis polisi tersebut demi melancarkan seluruh proses hukum.
Adapun kegiatan ponpes yang berangsur-angsur kembali normal akan dilaksanakan di luar bangunan utama yang masih menjadi area terlarang bagi umum tersebut.
“Semua sebagai bentuk keterbukaan dan penghormatan terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” katanya.
Selain itu, Zainal mengatakan pihak ponpes menyerahkan seluruh proses hukum hingga selesai, termasuk penilaian dan investigasi dari para ahli konstruksi, dalam menepis isu kelayakan struktur bangunan mushala yang ambruk tersebut.
Menurutnya, jika nantinya para ahli memberikan penilaian dan rekomendasi terkait bangunan lain di sekitar bangunan yang ambruk perlu dibongkar atau diperbaiki maka pihak ponpes menyatakan siap melaksanakan sesuai rekomendasi tersebut demi memastikan bangunan ponpes aman dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Pihak Ponpes Al Khoziny juga segera melaksanakan kembali kegiatan belajar mengajar setelah musibah ambruknya bangunan mushala pada Senin, 29 September 2025.
Zainal menjelaskan para santri dijadwalkan kembali ke pondok pada Jumat malam ini, baik santri dari jenjang pendidikan tinggi atau kuliah maupun santri jenjang Madrasah Aliyah (SMA) maupun Madrasah Tsanawiyah (SMP).
Ia menambahkan kegiatan ponpes akan dipusatkan di Gedung Kuliah 2 Institut Agama Islam Al Khoziny Fakultas Syari’ah, yang pada saat musibah menjadi posko gabungan Basarnas.(ant/iss)