Aliansi Perempuan Indonesia Gelar Aksi Damai di DPR: “Protes Adalah Hak”

Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang utama Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (3/9/2025) siang.

Aksi berlangsung damai dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Dalam aksi tersebut, para peserta tampak kompak mengenakan atribut berwarna pink dan hitam. Warna pink, menurut para pengunjuk rasa, merupakan simbol keberanian, terinspirasi dari sosok Ibu Anna, seorang peserta aksi sebelumnya yang mengenakan hijab pink saat menghadapi tindakan represif aparat pada 28 Agustus lalu.

Sedangkan warna hitam digunakan sebagai bentuk duka, mengenang para korban jiwa dalam aksi sebelumnya.

Para demonstran membawa berbagai poster, spanduk, dan sapu sebagai simbol perjuangan dan perlawanan. Poster-poster tersebut bertuliskan kritik-kritik tajam terhadap pemerintah dan DPR, di antaranya “Tunjangan Guru Yes, Tunjangan Joget No”, “Stop Sakiti Anak Kami dengan Makanan Beracun Gratis”, “Protes Adalah Hak”, “Kami Tidak Rela Uang Pajak Kami Digunakan Untuk Menyerang Rakyat”, “Capek-Capek Cari Kerja Buat Bayar Pajak, Duitnya Buat Foya-Foya Pejabat”.

Sedangkan sapu sebagai simbol kalau Prabowo Presiden harus menghapus kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat dan menyapu bersih para koruptor.

Dalam orasinya, para peserta aksi menegaskan bahwa protes adalah hak konstitusional rakyat dan mengecam kebijakan-kebijakan pemerintah serta DPR yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat, melainkan lebih menguntungkan elite pejabat dan kelompoknya.

Sebagai bentuk penghormatan, massa juga menempelkan foto sembilan orang yang meninggal dunia akibat kekerasan dan kerusuhan dalam aksi unjuk rasa beberapa waktu terakhir.

Aksi ini berlangsung tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto. Pihak kepolisian tampak berjaga untuk memastikan keamanan selama berlangsungnya demonstrasi.(faz/ipg)