Rabu, 12 November 2025

APBD Surabaya 2026 Rp12,7 Triliun, Pemkot Fokuskan Genjot PAD dari Aset dan Reklame

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat diwawancarai awak media di Tugu Pahlawan, Kamis (4/9/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Tahun 2026 resmi ditetapkan sebesar Rp12,7 triliun.

Dari jumlah itu, pendapatan daerah ditargetkan mencapai Rp10,898 triliun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp8,198 triliun dan pendapatan transfer. Sementara total belanja daerah direncanakan mencapai Rp12,731 triliun.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, penetapan APBD ini akan menjadi dasar percepatan pelaksanaan pembangunan.

“Kita segera melaksanakan pembangunan untuk tahun mendatang. Karena kita sudah bisa melakukan seperti persiapan lelang dan lain-lain. Prosesnya sudah bisa dilakukan, sehingga nanti Januari bisa jalan,” katanya, Rabu (12/11/2025).

Ia menyebut PAD akan didorong melalui optimalisasi aset daerah dan peningkatan pendapatan dari sektor pajak reklame.

“Jadi dari setiap tahun kan kita (PAD) sekitar Rp8 triliun, tapi nanti insya Allah di tahun depan kita akan banyak melakukan terkait dengan (optimalisasi) aset yang akan kita gunakan. Jadi jangan sampai mangkrak, disewakan,” katanya.

Selain itu, Eri menyebut, Pemkot Surabaya juga akan menambah titik reklame sebagai salah satu langkah menggenjot pendapatan daerah.

“Yang kedua kita akan menaikkan (PAD) dari reklame. Jadi nanti di posisi jalan itu bisa neon box sehingga bisa terang, tapi yang bayar listrik bukan kita, tapi kita mendapatkan (dari) pendapatan,” jelasnya.

Langkah inovatif peningkatan PAD dilakukan sebagai upaya menutup defisit akibat pemotongan anggaran Transfer ke Daerah (TKD).

“Dengan pemotongan TKD, maka kita harus berinovasi untuk menggantikan TKD yang sekitar Rp730 miliar, yang (pajak) Opsen-nya sekitar Rp600 miliar, berarti kita kan kurang Rp1,3 triliun. Maka kita harus bisa inovasi,” paparnya.

Terkait dengan rencana penambahan titik reklame, ia memastikan akan dibuat secara eksklusif sesuai karakteristik wilayah.

“Kita buat titik baru, tapi titik itu adalah titik eksklusif yang memang kita bedakan ya, jalan yang utama, sama bukan jalan utama,” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
30o
Kurs