Kamis, 20 November 2025

Atasi Hujan Mikroplastik, BRIN Gandeng Perguruan Tinggi Siapkan Agenda Riset Bersama

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Arif Satria Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Kamis (20/11/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan penelitian berdampak, termasuk riset strategis untuk mengatasi fenomena hujan mikroplastik.

Arif Satria Kepala BRIN mengatakan, pihaknya akan menyiapkan inovasi untuk mengatasi hujan mikroplastik yang sudah mengancam sejumlah wilayah di Indonesia.

“Ya nanti saya tentu akan address isu-isu lingkungan, kemudian soal hujan macam-macam ini, nanti banyak sekali agenda-agenda riset yang kita buka partisipasi dengan kampus untuk join riset bersama BRIN,” kata Arif Satria seusai menghadiri Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kamis (20/11/2025).

Arif mengatakan, BRIN sebelumnya juga telah fokus pada isu lingkungan, termasuk upaya untuk menangani banjir yang kerap terjadi di wilayah Pantura Jawa.

“Tadi (dalam forum KPPTI) juga sama, address baru isu masalah mengatasi banjir di Pantura untuk pembangunan giant sea wall. BRIN sudah punya inovasi-inovasi yang siap diterapkan untuk wilayah Pantura,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini sudah waktunya bagi periset untuk melihat situasi lebih tajam agar bisa menghasilkan berbagai penelitian dan inovasi berdasarkan kebutuhan dan bisa berdampak nyata di masyarakat.

“Periset, perekayasa, sudah saatnya harus membuka mata, membuka telinga, melihat situasi yang ada saat ini, dan potensi masa depan,” ujarnya.

Kolaborasi dengan kampus, kata dia, akan dilakukan dengan resources sharing terhadap fasilitas riset, sehingga lebih terbuka terhadap mahasiswa hingga dosen dan professor di perguruan tinggi dalam melakukan riset yang canggih.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar para peneliti di BRIN menjalankan fungsi pendidikan dengan membimbing peneliti, siap mengajar dan melakukan riset kolaborasi.

“Sehingga mutual kolaborasi ini akan bisa membuat ekosistem semakin bergariah, peneliti bergariah, mahasiswa bergariah, karena fasilitasnya lengkap, akses untuk melakukan transfer teknologi juga terbuka, itu yang kita dorong,” bebernya.

Lebih lanjut, untuk memperkuat riset dan inovasi, pihaknya juga akan memperkuat matching fund antara BRIN dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk menghasilkan hilirisasi program.

“Jadi program-program itu intinya, inovasi di kampus jangan sampai nganggur, harus berdampak,” pungkasnya.(ris/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 20 November 2025
30o
Kurs