Banjir susulan kembali terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Gresik pada Rabu (19/11/2025).
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, banjir dipicu oleh durasi hujan yang panjang, luapan Kali Lamong, serta jebolnya tanggul di beberapa titik.
“Banjir luapan terjadi disebabkan oleh curah hujan tinggi dengan durasi cukup lama ditambah drainase yang kurang memadai, sehingga menyebabkan banjir meluap ke jalan dan pemukiman,” kata Sukardi Kepala Pelaksana BPBD Gresik dalam keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net
BPBD mencatat jalan lingkungan dan permukiman di Kecamatan Menganti terendam 10–80 sentimeter. Ratusan rumah di desa-desa seperti Bringkang, Pranti, Beton, Gading Watu, hingga Bibis ikut tergenang dengan ketinggian 5–30 sentimeter.
Di Desa Pranti, kondisi bertambah parah setelah tanggul anak Kali Lamong jebol sepanjang 12 meter, berdampak pada rumah warga, fasilitas umum, serta sawah seluas 40 hektare.
Sejumlah warga mulai meninggalkan rumah, termasuk warga Perumahan Oma Indah Menganti, yang merupakan salah satu kawasan terdampak.

Arief Hidayat, Wakil RW setempat, mengatakan setidaknya ada beberapa keluarga yang mengungsi akibat air yang masuk ke rumah.
“Kurang lebih ada 10 keluarga yang mengungsi di pengungsian yang sudah disediakan. Yang punya keluarga di Surabaya banyak yang memilih pindah ke rumah saudaranya,” jelas Arief kepada suarasurabaya.net.
Arief menambahkan, sebagian besar rumah di wilayahnya kemasukan air. “Dari sekitar 1.400 Kartu Keluarga, hampir 70 persen rumah sudah dimasuki air,” ujarnya.
Menurut Arief, pemerintah sudah melakukan penanganan, tetapi kondisi masih dipengaruhi kerusakan tanggul di Katimoho. “PU dan BWPD sudah bergerak. Kendalanya ada tanggul yang bocor, yang jebol itu,” tuturnya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Gresik, selain Menganti, banjir kiriman Kali Lamong juga berdampak pada Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng. Di Banjaragung Balongpanggang, sekitar 30 hektare sawah terendam, sementara di Sedapurklagen Benjeng, air merendam 18 hektare lahan pertanian.
BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Upaya penanganan dilakukan mulai dari pemompaan air oleh BBWS, pendistribusian logistik, pemantauan tinggi muka air Kali Lamong, hingga penanganan tanggul jebol yang membutuhkan alat berat.
Petugas juga menyiapkan perahu untuk membantu mobilisasi warga di sejumlah titik genangan tinggi. Hingga Rabu Malam, BPBD masih terus memonitor perkembangan banjir dan kondisi di lapangan.(mas/ham/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
