Sabtu, 21 Juni 2025

Bantah Laporan Badan Intelijennya, Trump Ngotot Sebut Iran Kembangkan Senjata Nuklir

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Donald Trump Presiden AS. Foto: Reuters

Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) secara terbuka membantah laporan resmi dari badan intelijen negaranya sendiri, yang menyatakan bahwa Iran tidak sedang mengembangkan senjata nuklir.

Pernyataan itu disampaikan Trump dalam jumpa pers, Jumat (20/6/2025) waktu setempat, merespons kesaksian resmi Tulsi Gabbard Direktur Intelijen Nasional (DNI) di hadapan Kongres.

“Kalau begitu, komunitas intelijen saya salah. Kenapa mereka bilang begitu?” ujar Donald Trump kepada wartawan saat ditanya tentang posisi resmi AS yang menyatakan Iran tidak membangun senjata nuklir seperti dilansir Anadolu, Sabtu (21/6/2025).

Ketika wartawan menegaskan bahwa informasi tersebut berasal dari Tulsi Gabbard, Trump menjawab singkat, “Dia salah.”

Sebelumnya, Tulsi Gabbard dalam kesaksian Maret lalu menyatakan, “Komunitas intelijen Amerika Serikat terus menilai bahwa Iran tidak sedang mengembangkan senjata nuklir. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun belum memberikan izin untuk mengaktifkan kembali program nuklir yang dihentikan pada 2003.”

CNN turut melaporkan bahwa menurut empat sumber yang dekat dengan komunitas intelijen AS, Iran saat ini memang tidak sedang membangun bom nuklir. Namun, apabila Iran mengambil keputusan untuk melanjutkan, proses pembuatan dan penempatan senjata itu diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun.

Pernyataan Trump ini muncul di tengah memuncaknya konflik antara Israel dan Iran. Sejak 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap fasilitas militer dan nuklir di Iran. Iran pun membalas dengan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel.

Menurut otoritas Israel, sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan balasan Iran, sementara media pemerintah Iran melaporkan lebih dari 600 warga tewas dan lebih dari 1.000 terluka akibat serangan Israel.

Intelijen AS memperkirakan bahwa serangan Israel ke situs nuklir Iran kemungkinan hanya akan memperlambat pengembangan program tersebut dalam hitungan bulan. Fasilitas Natanz dilaporkan mengalami kerusakan, sementara situs nuklir bawah tanah di Fordo tetap utuh. (bil/iss)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Sabtu, 21 Juni 2025
32o
Kurs