
Pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara kembali dilakukan di berbagai wilayah Gaza utara pada, Sabtu (26/7/2027) malam, di tengah memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah kantong Palestina tersebut.
Melansir Antara, sejumlah sumber lokal dan saksi mata warga Palestina melaporkan bahwa paket bantuan berisi tepung, gula, dan makanan kaleng dijatuhkan menggunakan parasut di atas wilayah Sudaniya, Jalur Gaza utara.
Namun, salah satu paket bantuan dilaporkan mendarat di sebuah tenda pengungsi, menyebabkan beberapa orang mengalami luka ringan.
“Beberapa pengungsi terluka ringan akibat paket bantuan yang jatuh langsung di atas tenda mereka,” kata seorang saksi mata.
Sebelumnya pada hari yang sama, militer Israel menyatakan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan lewat udara akan dilanjutkan malam harinya.
Dalam pernyataannya, zionis menyebut tujuh palet bantuan akan dikirim, termasuk tepung, gula, dan makanan kaleng yang disediakan organisasi internasional. Israel juga mengumumkan rencana pembangunan koridor kemanusiaan khusus guna mendukung pergerakan aman konvoi bantuan PBB di Gaza.
Sementara itu, Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan siap melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui udara. Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan menegaskan melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) bahwa negaranya akan terus mengirim bantuan “melalui darat, udara, dan laut” demi menjangkau masyarakat Gaza yang paling membutuhkan.
Pengiriman bantuan udara ini kembali digencarkan di tengah peringatan keras dari berbagai organisasi kemanusiaan mengenai meningkatnya risiko kelaparan di Jalur Gaza.
Akses terhadap kebutuhan pokok seperti makanan dan obat-obatan sangat terbatas sejak Israel menutup seluruh perlintasan perbatasan ke Gaza pada Maret 2025 lalu. (ant/bil/iss)