
Basarnas memastikan jasad korban yang tertimpa reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny dan ditemukan pada Sabtu (4/10/2025) sore dalam kondisi tidak utuh bukan, disebabkan oleh alat berat.
Nanang Sigit Kepala Kantor SAR Surabaya menjelaskan bahwa hari ini tim pencarian menggunakan alat berat untuk membuka akses bagi proses evakuasi.
Namun, evakuasi jasad dilakukan secara hati-hati dan selalu diawasi oleh petugas keselamatan yang berada di beberapa sektor.
“Kemudian tim kami melaksanakan evakuasi jika memang kemudian terlihat oleh safety officer yang kami tempatkan di beberapa sektor. Kemudian mengabarkan atau memberikan informasi kepada tim alat berat dihentikan. Kemudian melaksanakan evakuasi baik secara manual maupun dengan peralatan ekstrikasi,” kata Nanang saat doorstop di posko SAR dekat area Ponpes Al Khoziny, Sabtu (4/10/2025).
Dari tiga jenazah yang ditemukan hari ini, satu korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh, berupa bagian tubuh saja. Meski demikian, Nanang memastikan kondisi tersebut bukan akibat alat berat.
“Bukan disebabkan karena alat berat ya, karena posisinya masih terjepit dan artinya tidak terkena alat berat,” ungkapnya.
Jasad yang hanya berupa bagian tubuh tersebut dipastikan sebagai korban ke-17, sementara 16 korban sebelumnya ditemukan dalam kondisi utuh dengan organ tubuh lengkap.
“Ya itu pada saat ditemukan memang terhimpit dan kondisi hanya bagian body part itu sendiri ya tapi tidak lengkap,” tuturnya.
Sebelumnya, jenazah terakhir yang ditemukan pada Sabtu sore pukul 17.33 WIB tersebut berada di area kanan, tepat di pintu masuk musala. Diperkirakan masih ada korban di area tengah yang baru bisa dijangkau setelah puing di sebelah kanan dibersihkan. (lta/saf/faz)