Insiden ambruknya bangunan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo pada 29 September lalu, yang memakan 67 korban jiwa santri masih menyisakan duka.
Ucapan bela sungkawa datang dari berbagai pihak, salah satunya Lia Istifhama Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur (Jatim) yang menyebut bahwa peristiwa ini menjadi duka bersama seluruh bangsa Indonesia.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Ini merupakan duka kita bersama,” ujar Lia dalam pesannya kepada Suara Surabaya, Kamis (9/10/2025).
Ning Lia sapaan akrabnya mengatakan, setelah proses evakuasi yang berlangsung selama sembilan hari itu, selain ditemukan 67 korban meninggal, sebanyak 104 orang juga mengalami luka-luka usai sempat tertimbun berhari-hari.
Bahkan, dari 104 korban itu, ada yang harus menjalani amputasi di sebagian tubuhnya akibat luka berat yang diderita.
“Karena mereka adalah pencari ilmu dan mereka pun mengalami musibah bahkan ada yang meninggal di tempat itu ketika melaksanakan Salat Ashar,” kata Lia dengan suara bergetar.

Oleh karena itu, Ning Lia mengajak seluruh masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih menjaga keselamatan anak-anak. Khususnya mereka yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren atau jauh dari keluarga.
“Semoga kita menjadi orang tua yang sama-sama terus menjaga keselamatan anak-anak kita semuanya, terutama anak-anak santri maupun anak-anak yang selama ini mengisi hidupnya untuk mencari ilmu dan mereka terpisah dari orang tua atau keluarga terdekat,” ujarnya.
Sebagai bentuk empati, Lia juga mempersembahkan sebuah puisi khusus untuk para santri, maupun wali santri yang tengah berduka, baik karena kehilangan anak-anaknya maupun yang masih berjuang dalam perawatan medis.
“Duhai anak-anakku sayang, kalian pelita kehidupan, pencari ilmu penuh kesantunan.
Duhai anak-anakku sayang, teruslah kalian menjadi bidadari cahaya, cahaya ilmu penuh kemuliaan.
Tetaplah bersinar kalian yang kini menginjak surga, bisikan dalamnya cinta untuk ayah bunda yang kau tinggalkan.Hadiahkan atas kerinduan mereka lambaian tangan di pintu surga yang kelak menyatukan kalian.
Dan kalian yang kini tengah berjuang mencari ilmu dalam nuansa penuh beda, maka tetaplah terjaga senyum muliamu.
Anak-anakku sayang yang mungkin kini tampak beda, ketahuilah bahwa kalian begitu tangguh nan hebat.Kalian manusia pilihan untuk sampaikan pesan kehidupan.
Bahwa kalianlah pemenang atas ketegaran, sedangkan kami hanyalah penabur doa penuh harapan.
Untuk kalian pelita bangsa penuh kebanggaan dan kebahagiaan.
Maka tetaplah bahagia anak-anak santri pelita kehidupan karena setiap senyummu selalu kami nantikan.”
Dalam penutup pesannya, Lia kembali mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan para santri yang masih dirawat, serta keluarga korban yang kehilangan putra-putri mereka.
“Karena ini duka kita bersama, maka marilah kita sama-sama mendoakan para anak-anak yang kini masih mendapatkan perawatan maupun yang sudah berkumpul dengan keluarga karena semuanya sama-sama mengalami masa-masa trauma,” ujarnya.
“Semoga mereka kelak menjadi anak-anak yang hebat, amin. Dan tentunya para wali santri yang harus terpisah dari anak-anak mereka yang sudah wafat, yang sudah menjadi syuhada, semoga menjadi orang tua yang senantiasa tegar dan tangguh. Amin ya rabbal alamin,” pungkasnya. (bil/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
