Jumat, 21 November 2025

BGN Tak Akan Tutup 41 Dapur MBG Milik Putri Wakil Ketua DPRD Sulsel yang Disorot Publik

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Nanik S. Deyang Wakil Kepala BGN menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11/2025). Foto: Antara

Nanik S. Deyang Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan pihaknya tidak akan menutup dan menghentikan operasional 41 dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) milik Yasika Aulia Ramdhani, putri dari Yasir Machmud Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dapat sorotan publik atas dugaan praktik monopoli.

“Ya, enggak lah, kan sudah jalan, masa dihentikan? Nanti bagaimana anak-anak yang terima manfaat?” kata Nanik S Deyang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/11/2025) yang dilansir Antara.

Nanik menjelaskan dapur-dapur tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya, karena telah beroperasi dan melayani penerima manfaat. Dia menambahkan BGN juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerja dapur-dapur tersebut.

“Kita evaluasi, ya. Kalau misalnya dapurnya jalan baik-baik ya kan. Itu peraturan yang lalu, ke depan nanti kita tegakkan lagi,” ucap Nanik S Deyang.

Ia menyampaikan dalam proses pendaftaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tidak memungkinkan bagi BGN untuk mengetahui identitas pemilik secara rinci karena pengajuan dilakukan melalui beragam yayasan.

“Jadi kan, tahunya nanti orang cerita, ‘oh, itu punya ini, punya itu,’ gitu loh, ya kan? Oke. Sudah enggak usah di ini, yang paling penting dia bisa memberikan manfaat untuk anak-anak di Makassar, ya kan?” kata Nanik S Deyang.

Nanik juga menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan penggunaan nama yayasan berbeda oleh pemilik, untuk mengajukan lebih dari jumlah maksimal SPPG yang diperbolehkan.

Dia menyebut sistem seharusnya membatasi hanya 10 unit, tetapi kemungkinan pengajuan dilakukan dengan nama lain sehingga dapat melampaui batas tersebut.

“Karena di sistem kalau sudah 10 ini langsung tutup. Berarti kalau dia bisa lebih, itu berarti pakai nama lain,” ucapnya.

Nanik menjelaskan pada awal pelaksanaan Program MBG pemerintah mendorong partisipasi yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial.

Namun karena tingginya permintaan percepatan pendirian SPPG, pihak yang memiliki kemampuan untuk membangun dapur diberikan ruang untuk berpartisipasi.

“Kalau dari awal kita melihat Pak Prabowo itu kan maunya sebetulnya yang ikut ini banyak yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial, maksudnya dulu yayasan. Tapi kan kemudian juga dikejar, ‘oh kita kan targetnya harus,’ anak-anak kan pada minta tuh, ‘aduh, kita belum dapat nih MBG,” kata Nanik S Deyang.

“Akhirnya kan, oke, bagaimana untuk mempercepat terbentuknya SPPG itu, ya kita mintalah siapa yang mampu untuk bisa membangun dapur itu, begitu ya. Ya nanti kita sambil lihat ya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Dugaan praktik monopoli pendirian SPPG untuk melayani Program MBG yang terjadi di Sulsel menuai sorotan dan kritik pedas dari berbagai kalangan.

Hal ini menyusul viralnya dugaan penguasaan pendirian SPPG oleh Yasika Aulia Ramdhani, anak dari Yasir Machmud Wakil Ketua DPRD Sulsel dari Partai Gerinda yang memiliki 41 dapur MBG yang tersebar pada empat daerah di provinsi itu. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 21 November 2025
31o
Kurs