Selasa, 8 Juli 2025

BMKG Imbau Warga Pakai Masker, Abu Vulkanik Lewotobi Ancam Kesehatan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 18.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 19.584 meter di atas permukaan laut, Senin (7/7/2025) pukul 11:05 WITA. Foto: PVMBG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan guna mencegah dampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Diimbau agar selalu mengenakan masker, karena abu vulkanik dapat mengganggu kesehatan,” kata Sti Nenotek Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, dilansir dari Antara pada Senin (7/7/2025).

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari PVMBG dan VAAC Darwin serta hasil analisis RGB Citra Himawari-9 tanggal 7 Juni 2025 pukul 15.00 WIB, terdapat sebaran debu vulkanik hingga ketinggian 48.000 feet, 15.000 feet dan 9.000 feet mengarah ke barat daya, barat dan barat laut.

Wilayah sebaran abu vulkanik itu, meliputi Kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Bima Timur, Kota Bima Pulau Rinca, Pulau Komodo, Selat Sumba dan Laut Flores.

Lebih lanjut, Sti juga menyampaikan beberapa langkah penanganan debu vulkanik yang dapat dilakukan warga seperti perlindungan diri dan kesehatan dengan menggunakan masker yakni masker N95 atau kain basah untuk mencegah partikel debu masuk ke saluran pernapasan.

“Gunakan kacamata pelindung untuk mencegah iritasi mata dan tutup tubuh dengan pakaian lengan panjang dan penutup kepala, serta jangan mengucek mata atau menghirup kuat-kuat debu yang beterbangan,” ujarnya.

Penanganan debu vulkanik selanjutnya yakni menutup jendela dan pintu rumah secara rapat dan menyegel celah ventilasi dengan kain basah atau plastik. Bersihkan debu dengan hati-hati, gunakan kain basah agar debu tidak beterbangan kembali.

Kepada para pengendara kendaraan bermotor, ia meminta untuk menghindari berkendara jika tidak mendesak dan gunakan lampu utama serta kurangi kecepatan kendaraan, karena visibilitas bisa terganggu.

“Pastikan filter udara kendaraan bersih secara berkala agar tidak cepat rusak,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan warga agar mengikuti informasi resmi dari BPBD setempat, PVMBG, atau pemerintah daerah.

“Untuk anak-anak dan lansia, jangan dibiarkan berada di luar rumah saat hujan abu dan perhatikan gejala gangguan pernapasan, seperti batuk, sesak, atau mata perih,” katanya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 8 Juli 2025
25o
Kurs