BMKG Imbau Warga Pesisir Jawa Timur Waspada Banjir Rob 1–9 November

Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob atau genangan akibat pasang air laut maksimum yang diperkirakan terjadi pada 1–9 November 2025 di wilayah pesisir Jawa Timur.

Menurut BMKG, fenomena ini dipicu oleh fase bulan purnama yang memengaruhi kondisi pasang surut air laut. Selama periode tersebut, pasang tertinggi diperkirakan dapat mencapai 130 hingga 150 sentimeter dari MSL (Mean Sea Level) atau rata-rata permukaan laut.

“Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka laut akibat pasang maksimum, hingga air laut yang seharusnya berada di laut masuk ke daratan,” tulis BMKG dalam keterangan resminya yang diterima suarasurabaya.net pada Jumat (31/10/2025).

BMKG mengingatkan, genangan akibat pasang maksimum dapat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama di sekitar pelabuhan dan wilayah pesisir. Dampaknya antara lain dapat menghambat transportasi, aktivitas bongkar muat di pelabuhan, hingga kegiatan sehari-hari warga.

Beberapa wilayah pesisir yang berpotensi terdampak, antara lain:

1. Surabaya bagian utara termasuk Pelabuhan dan Benowo, juga Surabaya bagian timur pada 4 – 9 November 2025
2. Wilayah pesisir Gresik (Kroman, Sidotopo, Parengan, Bungah, dan Mengare) pada 1 – 9 November 2025 dan 13 – 15 November 2025
3. Madura bagian utara seperti Kalianget, Bangkalan Selatan, Kwanyar, Sukolilo, Sampang, dan Pamekasan pada 6 – 7 November 2025.

BMKG memperkirakan pasang maksimum terjadi pada malam hari, sekitar pukul 21.00 hingga 24.00 WIB.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi genangan di sekitar pesisir, serta mengamankan barang-barang penting yang berisiko terdampak air laut pasang.

Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi maritim-tanjungperak.bmkg.go.id atau media sosial @infobmkgperak.(iss)