
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 91 orang diduga tertimbun material bangunan yang runtuh di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
“Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 19.00 WIB, berdasarkan data absensi santri, sebanyak 91 orang diduga tertimbun material bangunan,” tulis Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam pernyataan resminya.
Ia menjelaskan bahwa tim SAR gabungan telah dikerahkan dengan metode kerja bergantian untuk menjaga ketahanan tim.
“Peralatan berat juga telah disiagakan, namun penggunaannya sementara belum dapat dilakukan karena dikhawatirkan getaran dapat memperparah kondisi reruntuhan,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa upaya penyelamatan saat ini difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup.
“Tim SAR gabungan mendeteksi adanya indikasi enam orang korban yang masih bertahan di salah satu segmen reruntuhan. Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban,” terangnya.
Sementara itu, proses evakuasi juga menunggu asesmen dari pihak berwenang di bawah komando Basarnas. Jika hasil asesmen menyatakan tidak ada lagi korban yang masih hidup, tahapan selanjutnya akan dilakukan dengan menggunakan alat berat untuk mengevakuasi korban meninggal dunia yang masih tertimbun.
Di sisi lain, tim tengah merumuskan langkah teknis bersama ahli konstruksi untuk membersihkan puing pada jalur evakuasi secara aman tanpa memicu reruntuhan susulan.
Sementara itu, berdasarkan data sementara per Selasa (30/9/2025) pukul 19.00 WIB, tercatat 100 orang terdampak dalam kejadian ini.
Dari jumlah itu, 26 orang masih menjalani perawatan inap, 70 orang telah diperbolehkan pulang, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, serta satu pasien dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
Sejumlah fasilitas kesehatan menjadi rujukan utama untuk penanganan korban, di antaranya RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, RSI Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, dan RS Unair.
Adapun rinciannya meliputi RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo merawat 40 pasien dengan delapan pasien rawat inap dan dua meninggal dunia.
Kemudian RSI Siti Hajar menangani 52 pasien dengan 11 pasien rawat inap, satu meninggal dunia dan satu pasien dirujuk.
Berikutnya RS Delta Surya merawat enam pasien rawat inap, RS Sheila Medika menangani satu pasien yang telah diperbolehkan pulang, sedangkan RS Unair merawat satu pasien rawat inap. (saf/ipg)