Selasa, 2 Desember 2025

BNPB: Korban Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar Capai 708 Jiwa

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Personel Batalyon C Tapanuli Selatan Brimob Polda Sumatera Utara membantu membuka akses jalan penghubung Kota Padangasidimpuan ke Kota Sibolga, Sumut, Selasa (25/11/2025). Foto: Humas Satuan Brimob Polda Sumatera Utara

Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hingga Selasa (2/12/2025), mencapai 708 jiwa.

“Rinciannya, Sumatra Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian, Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, hilang 227 jiwa,” kata Abdul Muhari dilansir dari Antara.

Untuk Sumatra Barat, korban jiwa ada 196 jiwa dan dinyatakan masih hilang ada 117 jiwa.

Abdul Muhari menyampaikan, kabupaten yang paling terdampak di Sumatra Utara adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.

Distribusi logistik untuk Sumut dilakukan lewat tiga moda transportasi. “Untuk Sumatra Utara, proses distribusi logistik tetap kita upayakan dari tiga moda transportasi. Ada jalur darat, jalur udara dan jalur laut,” kata Abdul Muhari.

Untuk jalur darat, sebanyak enam truk dengan masing-masing membawa 15 ton logistik menuju Sumut. Sementara untuk jalur logistik dari laut, pengiriman logistik dari Jakarta membawa 100 ton beras akan sampai di Sibolga.

“Bantuan akan loading di Sibolga untuk didistribusikan ke kabupaten/kota terdampak, baik itu via jalur darat maupun jalur udara,” kata Abdul Muhari.

Untuk jalur udara, saat ini di Silangit, Tapanuli Utara, disiagakan 7 unit helikopter dan akan ditambah tiga unit helikopter milik TNI dan empat unit helikopter BNPB.

“Untuk distribusi logistik melalui jalur udara ini tonase angkutan tidak sebesar tonase angkutan jalur darat dan jalur laut, tetapi ini sangat penting untuk mendistribusikan meskipun dengan tonase dari 800 (kg) hingga 1,5 ton untuk bisa mencapai daerah-daerah yang saat ini belum bisa ditempuh dengan jalur darat,” kata Abdul Muhari.

Ia menambahkan untuk menyiasati peningkatan distribusi logistik jalur udara, BNPB bersama TNI, Polri, dan Basarnas akan menambah frekuensi penerbangan dan menambah unit helikopter atau pesawat caravan.

“Ini kita targetkan rencana pengerahan hingga 30 unit baik itu heli dan caravan,” kata Abdul Muhari. (ant/fan/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 2 Desember 2025
26o
Kurs