
Suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jember yang biasanya 1.000 kilo liter saat ini bertambah menjadi 2.133 kilo liter sehari, menyusul adanya kelangkaan BBM imbas terhambatnya distribusi di wilayah tersebut.
“Kita dapat informasi dari Pertamina yang biasanya sehari 1.000 kilo liter sekarang jadi 2.133 kilo liter,” kata Muhammad Fawait Bupati Jember saat mengudara di FM 100 Radio Suara Surabaya, pada Selasa (29/7/2025).
Penambahan suplai BBM itu didapatkan, setelah pemerintah Jember sebelumnya melakukan rapat dengan pihak Pertamina untuk merespons kondisi tersebut.
Ini merupakan dampak penutupan jalan Jember-Banyuwangi serta penutupan Jalur Gumitir yang sedang diperbaiki.
“Tentu kami melayangkan protes ke Pertamina yang punya wewenang distribusi BBM. Tentu tidak menyalahkan Pertamina. Dan kami rapat kembali dengan pertamina, kami dilaporkan akan ada pengiriman dari Surabaya dan Malang,” jelasnya.
Bahkan, lanjut dia, distribusi BBM ke Jember juga dilakukan dengan mengambil armada dari luar Jatim, yakni Solo.
Dengan penambahan jumlah suplai BBM tersebut, ia berpesan kepada masyarakat agar tidak panic buying.
“Tidak perlu melakukan panic buying, agar tidak memperpanjang kekurangan BBM,” ucapnya.
Guys Fawait, sapaanya, mengatakan bahwa kondisi di Jember sebelumnya tidak ada penurunan kuoya BBM, hanya saja terdapat hambatan dalam distribusi BBM seiring dengan adanya penutupan jalan.
“Tapi dalam konteks ini tidak bisa saling menyalahkan, kalau dalam krisis seperti ini harus saling menguatkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan SE untuk merespon masalah tersebut, yakni sekolah menjadi daring atau online dan ASN bekerja secara WFA.
“Sudah menertibkan SE. Karena di hari-hari sebelumnya semakin crowded, dengan adanya SE tadi pagi terlihat tidak semacet hari-hari sebelumnya,” tuturnya.
Pihaknya memastikan, akan terus berkoodinasi dengan semua pihak untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk dengan pihak kepolisian, Pertamina, Dinas Pendidikan hingga Kementerian Agama.
“Minta maaf sebesar-besarnya dengan kondisi ini. Mengimbau, yang sedang mengantre, yang sedang kepanasan, kedinginan itu mudah marah, maka yang melintas pelan-pelan agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.(ris/ham)