
Pascakerusuhan yang menghanguskan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, DPRD Kabupaten Kediri, dan sejumlah gedung pemerintah juga kepolisian, akan ada pemberlakuan jam malam.
Hanindhito Himawan Pramana Bupati Kediri menyebut, jam malam akan dimulai pada Senin (1/9/2025) hari ini pukul 22.00 WIB.
Pemkab akan menggelar patroli untuk membubarkan kerumunan, khususnya dua wilayah yang ditetapkan sebagai titik rawan, yaitu Kecamatan Pare dan Kecamatan Ngasem.
“Dua titik itu yang kita fokuskan untuk di Kabupaten Kediri,” ujarnya usai rapat koordinasi dengan Forkopimda Kediri di Gedung Bagawanta Bhari Kediri, Senin (1/9/2025).
Jam malam akan terus berlaku sampai situasi benar-benar membaik yang belum ditentukan.
“Karena kita tidak bisa memotret hanya Kabupaten Kediri. Kita memotret secara keseluruhan. Hari ini aksi unjuk rasa terjadi di beberapa kota/kabupaten lain. Yang kami khawatirkan adalah psikologis massa dari kota/kabupaten tetangga ini bisa bergeser ke Kabupaten Kediri. Nah, ini yang kami sedang antisipasi supaya tidak terjadi,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk menghidupkan lagi jaga desa di wilayahnya masing-masing.
“Maka kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri untuk menjaga wilayahnya masing-masing supaya tetap aman, tetap kondusif,” tuturnya.
Sementara Forkopimda akan mengantisipasi demonstraai lanjutan yang dijadwalkan tanggal 3 September 2025.
“Saya sudah memerintahkan para camat untuk komunikasi intens dengan Kapolsek dan dan Ramil. Lalu diharapkan para kepala desa bisa menggerakkan warganya bersama-sama dengan Babinsa dan Babinkamtibmas. karena ada potensi demo lanjutan ya, di tanggal 3. kemungkinan memang di kota-kota besar. Semoga tidak di Kota Kediri. Sekalipun itu demo, mohon untuk demo yang sifatnya adalah dialog,” tutupnya.
Usai rapat koordinasi, Bupati menggelar doa bersama lintas tokoh dan Forkopimda Kediri di halaman Komplek Pemkab dan DPRD Kabupaten Kediri. (lta/saf/ipg)