
Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kerja sama dengan pemerintah Myanmar sebagai upaya mencegah peredaran gelap narkoba, khususnya masuknya sindikat antarnegara barang haram itu ke Indonesia.
“BNN telah memperkuat jalinan kerja sama dengan aparat penegak hukum Myanmar yang kita kenal saat ini tempat produksi secara masif narkoba di wilayah Asia Tenggara,” kata Komjen Pol. Marthinus Hukom Kepala BNN, Jumat (22/8/2025). seperti dilansir Antara.
Menurut dia, penguatan kerja sama itu untuk memudahkan koordinasi dan pertukaran informasi guna memutus urat nadi pergerakan aktivitas jaringan sindikat “segitiga emas” yang akan menyelundupkan narkoba ke Indonesia.
“Melalui penguatan kerja sama ini diharapkan aktivitas penyelundupan narkoba dari kawasan golden triangle dapat dicegah sejak dari sentra kawasan produksi tersebut,” katanya.
Segitiga emas yang dimaksud Kepala BNN adalah jaringan sindikat penyelundupan narkoba dari negara-negara tetangga: Myanmar, Thailand, dan Laos.
Di samping itu, Marthinus mengajak semua elemen bangsa, mulai dari pimpinan kementerian/lembaga hingga kepala desa dan lurah, untuk semakin menguatkan tekad dalam melindungi masyarakat dari tipu daya sindikat narkoba.
“Selalu waspadai adanya para pengkhianat bangsa yang secara sadar maupun tidak sadar berniat menghancurkan sesama anak bangsa dengan melibatkan diri dalam sindikasi peredaran gelap narkoba demi meraih keuntungan finansial semata,” katanya.
Dia pun mengimbau aparat penegak hukum agar senantiasa mendengarkan suara hati nurani dan bata batin dalam menindaklanjuti kasus narkoba. Penegak hukum diminta tidak terpedaya dengan nilai mata uang yang menggelapkan nurani dan pikiran.
Dijelaskan pula oleh Kepala BNN, terdapat 10 wilayah yang terindikasi sebagai jalur masuk paling rawan penyelundupan dan peredaran gelap narkoba, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan wilayah pesisir barat pantai Sulawesi.
“Berdasarkan data tersebut, BNN bersama-sama instansi lainnya akan mengintensifkan operasi di wilayah-wilayah tersebut untuk menekan dan memutus jalur peredaran penyelundupan dan peredaran gelap narkoba dari hulu sampai ke hilir, khususnya untuk mencegah pengiriman narkoba dari luar negeri,” katanya. (ant/fan/iss)