Minggu, 16 November 2025

Cuaca Panas di Tanah Suci, Dosen UM Surabaya Ingatkan Bahaya Heatstroke

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Cuaca panas di sekitar Masjid Nabawi di Madinah pada 29 Juli 2023. Foto: Iping suarasurabaya.net

Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengingatkan pentingnya jemaah haji untuk menjaga tubuh dari heatstroke atau serangan panas.

Heatstroke merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu mengontrol kenaikan suhu yang disebabkan oleh cuaca yang panas,” katanya, Selasa (6/5/2025).

Tanda dan gejala yang muncul, kata dia, yakni terjadinya kenaikan suhu secara mendadak lebih dari 39,5 derajat celsius, tubuh tidak mampu mengeluarkan keringat, kulit memerah, panas dan kering, muncul gejala sakit kepala atau pusing, mual dan muntah, serta nadi menjadi lebih cepat dan kuat, pernapasan menjadi lebih cepat dan pendek, hingga terjadi penurunan kesadaran.

Beberapa penyebab heatstroke pada jamaah haji, yakni suhu panas dan paparan terik sinar matahari, aktivitas berat, sedangkan tubuh dalam kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi, disertai adanya kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, obesitas, atau tubuh sudah dalam kondisi sakit atau demam.

“Suhu tubuh harus segera diturunkan, karena jika tidak, maka akan dapat memicu kerusakan organ vital yang berujung pada kejang dan kematian,” katanya.

Penanganan yang dapat dilakukan, yakni pertama, segera bawa penderita ke tempat yang teduh atau ber-AC. Kedua, kendurkan semua pakaian agar bisa bernafas secara maksimal.

Ketiga, kompres menggunakan handuk atau kain yang telah dibasahi pada bagian kepala, leher hingga ketiak, atau membasahi badan dengan air dingin. Keempat, jika masih dalam kondisi sadar, segera minum air untuk menghidrasi tubuh. Dan kelima, segera mencari pertolongan medis.

Sementara untuk pencegahan heatstroke yang bisa dilakukan, yakni pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh, minum satu gelas air (300cc) atau lebih setiap jam, jangan menunggu haus untuk minum.

Kedua, hindari terkena sinar matahari langsung, gunakan payung atau penutup kepala untuk melindungi tubuh dari terik matahari, dan segera semprotkan air atau basahi tubuh yang terkena sinar matahari langsung.

Ketiga, istirahat yang cukup, tidak memforsir tenaga pada aktivitas yang tidak berhubungan dengan ibadah. Keempat, mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, hindari minuman manis karena menyebabkan dahaga berlebih dan sebabkan dehidrasi.

“Terakhir, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki riwayat penyakit tertentu,” tandasnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 16 November 2025
26o
Kurs