
Hampir 70 warga Palestina tewas dalam sehari akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
“Dalam 24 jam terakhir, 69 orang tewas dan 422 lain yang terluka dirawat di rumah-rumah sakit di Jalur Gaza,” tulis kementerian itu di Telegram pada Jumat (5/9/2025).
Melansir dari Antara total jumlah warga Palestina yang dibunuh rezim Zionis Israel sejak Oktober 2023 mencapai 64.300 orang dan 162.005 lainnya luka-luka. Sejak 18 Maret saja, sudah 11.768 orang tewas dan 49.964 lainnya terluka.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket Hamas dari Jalur Gaza. Kelompok perlawanan Palestina itu kemudian menerobos perbatasan, melakukan serangan darat, dan menyandera lebih dari 200 orang. Menurut otoritas Israel, sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan itu.
Sebagai balasan, Israel melancarkan Operasi Pedang Besi, yang menyerang warga sipil dan mengumumkan blokade penuh terhadap Jalur Gaza. Pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan dan obat-obatan di wilayah kantong Palestina itu juga dihentikan.
Pada awal Agustus, Mohammed Al-Amour Menteri Ekonomi Palestina mengatakan bahwa serangan Israel ke Gaza telah menghancurkan 85 persen infrastruktur sipil. Biaya rekonstruksinya diperkirakan mencapai 50 miliar dolar AS (sekitar Rp823 triliun).
Pada 25 Agustus 2025, pemerintah Gaza memperingatkan bahwa krisis tempat tinggal bagi para pengungsi mencapai lebih dari 96 persen.
Israel menghadang pengiriman tenda yang dibutuhkan pengungsi dan merencanakan operasi militer untuk mencaplok Kota Gaza, yang akan memperburuk krisis kemanusiaan di sana. (ant/mas/iss)