
Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur memastikan penambahan kuota beasiswa penuh dan biaya terjangkau untuk jenjang SMA/SMK Swasta tahun ini menjadi 72.841 kuota.
Aries Agung Paewai Kepala Dindik Jatim merinci, dari total 72.841 kuota itu, terdiri dari beasiswa penuh sebanyak 12.650 kuota dari SMA swasta dan 19.912 kuota dari SMK swasta.
Sedangkan untuk pendidikan terjangkau, ada 11.486 kuota untuk SMA swasta dan 28.793 kuota untuk SMK swasta.
Jumlah tersebut, tersebar di 1.156 lembaga dari total 2.936 lembaga swasta di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
“Kami sudah lakukan penjajakan kerja sama melalui 24 Cabang Dinas Pendidikan sejak bulan April lalu. Dari yang kami targetkan 30 ribu kini berkembang hingga mencapai 70 ribu lebih,” katanya, Senin (26/5/2025).
Pada awal Mei 2025, Dindik Jatim mengumumkan bahwa terdapat 40 ribu kuota beasiswa yang disiapkan. Kemudian jumlah itu bertambah menjadi 56 ribu, dan bertambah lagi jadi 72 ribu.
Penambahan kuota itu, merupakan hasil dari kolaborasi Dindik Jatim dengan satuan pendidikan swasta yang telah mendukung dan mewujudkan program kerja sama beasiswa.
Dengan kolaborasi itu, lulusan SMP yang tidak lolos SPMB SMA/SMK Negeri di Jatim, tetap bisa sekolah tanpa beban biaya yang besar di sekolah swasta.
Aries mengatakan, SPMB tahun 2025 ini hanya menyediakan kuota 261.396 pagu. Sedangkan jumlah lulusan SMP dan sederajat sebanyak 682.252 murid.
Sehingga, hanya 38,81 persen murid yang tertampung di sekolah negeri. Sementara untuk 61,69 persen lainnya atau 420.856 murid seharusnya tertampung di sekolah swasta.
Dalam kesempatan itu, Aries juga kembali menegaskan bahwa ada aturan baru dalam penerimaan murid 2025. Yakni, salah satu yang ditekankan adalah seleksi dalam jalur domisili.
Jika sebelumnya prioritas penerimaan menggunakan jarak, tahun ini prioritasnya adalah nilai akademik calon murid baru.
“Jadi urutannya pakai nilai akademik dulu, baru jarak. Nilai akademik yang dinilai ini merupakan hasil rapot sekolah semester 1-5 kemudian ditambahkan dengan Indeks sekolah,” jelasnya.
Untuk indeks sekolah, lanjut dia, poin didapatkan dari sekolah yang lulusannya masuk SMA Negeri kemudian dibagi rata-rata. Proporsi pada penilaian itu didasarkan pada 60 persen nilai ditambah 40 persen indeks sekolah.
“Ini acuan utama untuk jalur domisili. Tahun lalu indeks sekolah ditambah akreditasi. Sekarang hanya menggunakan nilai sekolah ditambah indeks sekolah. Kalau ada nilai yang sama, maka baru menggunakan jarak,” jelasnya.
Proses SPMB sendiri, saat ini sudah dimulai dengan tahapan entry nilai oleh sekolah asal pada 19-31 Mei 2025.
Tahap berikutnya adalah pengambilan PIN yang akan dilakukan pada 2-13 Juni 2025.
Kemudian, dilanjutkan dengan tahapan verifikasi dan validasi tes kesehatan bagi calon murid baru yang akan masuk SMK pada 2-14 Juni 2025.
Berikutnya, latihan pendaftaran SPMB pada tanggal 9-11 Juni 2025.
Selanjutnya, pendaftaran SPMB tahap 1 Jalur Mutasi, Afirmasi dan Prestasi Lomba dibuka pada 16-17 Juni 2025.
Pendaftaran tahap 2 Jalur Prestasi Nilai Akademik SMA dibuka pada 22-23 Juni 2025.
Pendaftaran tahap 3 Jalur Domisili SMA/SMK dibuka pada tanggal 26-27 Juni 2025.
Dan terakhir, pendaftaran tahap 4 Jalur Nilai Prestasi Akademik SMK pada tanggal 2-3 Juli 2025.
(ris/saf/ipg)