Jumat, 5 September 2025

Dinas Pendidikan Jatim Tunjuk 13 SMA Negeri Jadi Pilot Projek Sekolah Digital

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Dinas Pendidikan Jatim menunjuk 13 SMA Negeri di Jatim menjadi pilot project sekolah digital. Foto: Dindik Jatim

Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur menunjuk 13 SMA Negeri di Jawa Timur menjadi Pilot Projek Sekolah Digital untuk merespon perkembangan teknologi.

Aries Agung Paewai Kepala Dindik Jatim mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya Dindik dalam menjawab tantangan era digital yang berdampak besar bagi sektor pendidikan, termasuk akan membantu tenaga pendidik meringankan beban kerja dan mengembangkan potensi lingkungan sekolah.

“Konsep sekolah digital nanti, kehidupan anak-anak bukan menggunakan digital semua, tetapi dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi. Contoh untuk merekapitulasi absensi anak-anak, dihitung secara digital dengan menggunakan kamera. Di sekolah berbasis digital juga bisa melihat guru mengajar atau tidak, hanya memberikan tugas atau tidak,” katanya, Jumat (5/9/2025).

Selain memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk AI, ia mengatakan bahwa implementasi dari projek sekolah digital juga memanfaatkan tulisan tangan. Hal itu, sesuai dengan seruan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar murid lebih aktif menulis sebagai bagian dari peningkatan literasi.

“Implementasinya murid akan menulis tangan. Hasil tulisan mereka akan di scanner dan diunggah menjadi bahan diskusi. Artinya, ada sinergi digitalisasi dengan yang sedang dihadapi anak anak kita,” ucapnya.

Dindik, lanjut dia, juga memberi dukungan dengan menyediakan Learning Management System (LMS) yang akan dikelola untuk bahan mengajar hingga pengelolaan manajemen sekolah. Dalam hal ini, sekolah menggunakan aplikasi moodle dan ditunjang manajemen pengelolaan berbasis digital.

“Sebelumnya, guru yang kami tunjuk sebagai pilot projek kami beri pelatihan agar dapat mengisi konten LMS dan dapat membelajarkan kepada murid termasuk membuat soal sampai memanfaatkan penilaiannya,” jelasnya.

Sementara itu, Suhartatik dijelaskan Kabid SMA Dindik Jatim mengatakan, ada empat tahap implementasi sekolah digital. Pertama, digitalisasi proses pembelajaran. Kedua, digitalisasi sistem penilaian menggunakan e-learning untuk penilaian formatif-sumatif. Ketiga, pelayanan berbasis digital. Dan keempat, kolaborasi dan komunikasi digital.

“Tahapan ini digunakan untuk membangun komunikasi yang efektif antar guru, orang tua, murid dan tenaga kependidikan melalui media digital,” ucapnya.

Seperti diketahui, 13 sekolah tersebut yakni SMAN 2 Surabaya, SMAN 10 Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 1 Geger Kab Madiun, SMAN 1 Glagah Banyuwangi , SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi, SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 2 Taruna Pamong Praja Bojonegoro, SMAN 2 Madiun, SMAN 1 Tanggul Jember, SMAN 2 Mojokerto, dan SMAN Taruna Madani Pasuruan.(ris/kir/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 5 September 2025
33o
Kurs