Heru Widodo Direktur Utama (Dirut) PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menegaskan, keselamatan menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Menurutnya, seluruh proses operasional, mulai dari sandar kapal, bongkar muat, hingga pelayaran, dilaksanakan secara hati-hati, terukur, dan profesional demi memberikan layanan penyeberangan yang andal di tengah kondisi cuaca maritim yang dinamis.
“Dalam kondisi cuaca maritim yang dinamis, keselamatan tetap menjadi prioritas utama perusahaan. Setiap proses sandar, bongkar muat, hingga pelayaran kami lakukan secara hati-hati dan terukur,” kata Heru dalam keterangan di Jakarta, Minggu (21/12/2025) yang dikutip Antara.
Dia mengakui, penyesuaian operasional terkadang berdampak pada perlambatan layanan. Namun, langkah tersebut dilakukan semata-mata untuk menjamin keselamatan penumpang, awak kapal, serta seluruh pengguna jasa.
Untuk mendukung kelancaran dan keamanan angkutan Nataru, kata dia, ASDP terus memperkuat koordinasi lintas sektor melalui Port Operational Control Center (POCC). Koordinasi dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI/Polri, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), serta instansi terkait lainnya.
Selain itu, Heru mengimbau masyarakat selalu memantau informasi cuaca resmi dan tidak memaksakan perjalanan apabila kondisi cuaca dinilai kurang aman.
Pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, ASDP memperkuat layanan di 15 lintasan penyeberangan strategis nasional. Langkah itu ditempuh supaya penyeberangan berjalan aman, tertib, dan nyaman, sekaligus menjaga kelancaran mobilitas masyarakat.
15 lintasan strategis tersebut meliputi Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, Jangkar–Lembar, Kayangan–Pototano, Tanjung Api-Api–Tanjung Kelian, Telaga Punggur–Tanjung Uban, Ajibata–Ambarita, Nias–Sibolga, Padangbai–Lembar, Kariangau–Penajam, Bajoe–Kolaka, Bira–Pamatata, Bitung–Ternate, Hunimua–Waipirit, serta Bolok–Rote.
Lebih lanjut, Heru menjelaskan lintasan-lintasan tersebut menjadi fokus utama karena perannya yang strategis dalam mendukung arus mudik lokal, sektor pariwisata, serta distribusi logistik selama libur Natal dan Tahun Baru.
Berdasarkan proyeksi ASDP, pergerakan penumpang di 15 lintasan pantauan nasional diperkirakan mencapai sekitar 547 ribu orang, tumbuh 4,3 persen dibandingkan periode Nataru sebelumnya. Sementara itu, jumlah kendaraan diprediksi mencapai 868 ribu unit atau meningkat 8,9 persen.
Puncak kepadatan penyeberangan diperkirakan terjadi pada 23–24 Desember 2025.
Sebelumnya, Dudy Purwagandhi Menteri Perhubungan (Menhub) juga menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan merupakan prioritas tertinggi dalam penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru, seiring tingginya potensi pergerakan masyarakat.
“Berdasarkan hasil survei, diperkirakan sebanyak 119,5 juta orang akan melakukan perjalanan selama libur Natal dan tahun baru. Oleh karena itu, aspek keselamatan harus menjadi perhatian utama seluruh pihak,” ujar Dudy saat membuka Pos Koordinasi Pusat Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Menhub juga menekankan empat fokus utama penyelenggaraan angkutan Nataru, yakni keselamatan dan keamanan, sinergi serta kolaborasi lintas sektor, perhatian terhadap detail operasional, serta kesiapsiagaan menghadapi ketidakpastian dan kondisi darurat.(ant/bil/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
