
Dinas Perhubungan Kota Surabaya segera membersihkan parkir resmi di tepi Jalan Tunjungan, agar bebas macet.
Trio Wahyu Bowo Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya menastikan segera melakukan evaluasi menyeluruh dan penataan ulang kawasan ini.
Selain penyebab macet, banyak keluhan warga soal sikap jukir liar berrompi resmi warna merah biru dari Dishub yang minta tarif tanpa karcis.
“Akan ada penataan lagi di kawasan Tunjungan ini terkait jukir-jukir seperti ini karena memang banyak pengaduan dari warga Kota Surabaya terkait penataan parkir di Jalan Tunjungan,” bebernya.
Sampai pembersihan lahan parkir tepi Jalan Tunjungan terrealisasi, akan ada petugas Dishub yang disiagakan di lokasi. Tujuannya memastikan tidak ada jukir liar.
“Secepatnya (parkir tepi jalan dibersihkan),” ungkapnya.
Pertimbangan parkir tepi jalan umum ini ditiadakan meski boleh dan resmi, karena menyebabkan macet.
“Itu nanti ada penjelasan sendiri dari instansi samping. Nanti kita akan perkuat, kita akan analisa dan evaluasi. Tapi pasti kita akan tata ulang kawasan di jalan Tunjungan,” tuturnya.
Ia menyebut, Dishub sudah menyiapkan kantong parkir resmi bagi pengunjung Jalan Tunjungan selain kantong parkir lahan pribadi yang sudah ada.
Di antaranya, Mal Pelayanan Publik Siola, Tunjungan Electronic Center, kawasan parkir Jalan Tanjung Anom, dan Jalan Kenari.
“Di Siola itu kapasitasnya 200 roda 4, 700 untuk roda 2. Sebelahnya Siola ada TEC. TEC itu kapasitasnya 200 roda 2 dan 150 roda empat. Belum lagi nanti kita optimalkan juga kawasan parkir di Jalan Tanjung Anom. Yang terakhir di Jalan Kenari ini,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menginstruksikan atensi khusus kawasan Jalan Tunjungan.
Parkir di tepi jalan ini harus ditiadakan, selain karena membuat macet, juga banyak keluhan warga soal tarikan tarif tanpa karcis salah satunya. (lta/iss/faz)