
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya akan memanggil yayasan dari SMP swasta dan orang tua siswa kelas IX yang meninggal di sekolah diduga karena tersengat listrik.
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menyebut, mediasi ini menindaklanjuti pertemuan dengan orang tua dan kepala sekolah sebelumnya.
“Sebelumnya dinas sudah bertemu dengan orang tua, kepala sekolah sudah dipanggil, sudah ketemu,” katanya, Senin (12/5/2025).
Ia minta yayasan pro aktif, untuk mau memenuhi panggilan dinas. Sebelumnya, hanya pihak sekolah yang datang.
“Sekolah, ya kami bisa, apa ya, paham lah. Tapi nampaknya sekolah ini perhatiannya yang diperlukan. Saya harap sekolah juga pro aktif. Yayasannya kan di Malang. Sudah panggil yayasan, tapi yang datang kepala sekolah. Harapan saya ketemu yayasan sendiri, yang tanggung jawab sekolah kan yayasan,” bebernya.
Ia berharap, mediasi akan dijadwalkan segera agar menghasilkan solusi atas permasalahan. “Semoga terbaik untuk semua,” imbuhnya.
Ia berharap, permasalahan bisa selesai secara kekeluargaan.
“Harapan saya begitu (bisa diselesaikan), secara kekeluargaan. Untuk kepentingan anak nggak ada benar dan salah. Ini kepentingan anak,” tuturnya.
Sebelumnya, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya berharap pihak sekolah turut bertanggung jawab atas kejadian meninggalnya siswa diduga akibat tersengat listrik di sekolah setempat.
Sebelumnya, siswa berinisial SSH (15 tahun) kelas IX dari salah satu SMP swasta di Surabaya meninggal diduga setelah tersengat kabel listrik AC di rooftop sekolahnya, 28 Maret lalu.
Kejadian itu bermula ketika SSH dengan beberapa temannya, hendak mengerjakan tugas kelompok ujian praktik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sekolah, yang sedang libur.
Saat berada di rooftop sekolah, SSH hendak menaruh handphone yang posisinya dekat dengan AC, untuk merekam kegiatannya.
Tapi, SSH diduga tidak sengaja menginjak kabel AC yang terkelupas dan tersengat listrik.
Korban kemudian dilarikan ke RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya oleh teman-temannya. Tapi, korban tidak tertolong dan meninggal dunia. (lta/saf/iss)