
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS), pada Kamis (3/7/2025), menyatakan bahwa keselamatan warga sipil di Jalur Gaza adalah prioritas utama bagi pemerintahannya agar warga Palestina yang berada di sana dalam keadaan aman.
Pernyataan ini ia sampaikan di hadapan wartawan saat ditanya mengenai wacana AS “mengambil alih” wilayah Gaza. “Saya ingin rakyat Gaza aman, itu yang paling penting,” ujar Trump seperti dilansir kantor berita Anadolu, Jumat (4/7/2025).
“Mereka telah melalui neraka. Saya ingin melihat keamanan bagi rakyat Gaza,” tambahnya.
Trump sebelumnya pernah mengemukakan gagasan kontroversial agar Amerika Serikat mengambil kendali atas Jalur Gaza, pertama kali pada Februari 2025.
Meski ditolak luas oleh komunitas internasional, usulan tersebut kembali ia lontarkan secara sporadis dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam kesempatan berbeda awal pekan ini, Trump juga menyampaikan harapan akan segera tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Ia menyebut kemungkinan gencatan itu terjadi “sekitar minggu depan.”
Trump mengatakan bahwa ia akan membahas situasi di Jalur Gaza serta isu Iran dalam pertemuan dengan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel, yang dijadwalkan berlangsung pekan depan di Washington, DC.
Meskipun seruan internasional untuk menghentikan kekerasan terus berdatangan, konflik antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza masih berlangsung.
Sejak dimulainya serangan besar-besaran Israel pada Oktober 2023, lebih dari 57.100 warga Palestina dilaporkan tewas, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, menurut berbagai laporan lembaga kemanusiaan.
Komunitas internasional, termasuk PBB dan sejumlah negara besar, terus menyerukan gencatan senjata permanen serta perlindungan terhadap warga sipil di kawasan tersebut. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan damai yang konkret antara pihak-pihak yang bertikai. (ant/bil/iss)