
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) menilai tidak mudah bagi Washington untuk meminta Israel menghentikan serangan militernya terhadap Iran. Menurut Trump, saat ini Israel sedang berada di atas angin dalam konflik yang meletus sejak 13 Juni 2025.
“Saya rasa sangat sulit untuk mengajukan permintaan itu sekarang. Kalau ada pihak yang sedang menang, lebih sulit meminta mereka berhenti ketimbang kalau mereka kalah,” ujar Donald Trump kepada wartawan di New Jersey, Jumat (20/6/2025), saat turun dari Air Force One.
Trump menegaskan bahwa meskipun AS siap untuk berperan dalam negosiasi, Washington tidak akan memaksakan Israel untuk menghentikan serangan.
“Kami siap, bersedia, dan mampu. Kami sudah berbicara dengan Iran, dan kita lihat nanti apa yang akan terjadi,” katanya seperti dikutip kantor berita Anadolu, Sabtu (21/6/2025).
Pernyataan Trump itu muncul setelah Abbas Araghchi Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Teheran siap kembali membuka jalur diplomasi jika serangan Israel dihentikan, dan pihak yang menyerang dimintai pertanggungjawaban.
Iran juga menyebut Israel sebagai pihak agresor yang memicu konflik melalui serangan militer pada 13 Juni lalu.
Terkait batas waktu dua pekan yang sempat disebut Trump sebelumnya untuk memutuskan apakah AS akan mengambil tindakan militer, ia menegaskan bahwa itu adalah tenggat maksimal.
“Itu adalah waktu maksimal untuk melihat apakah pihak-pihak yang terlibat bisa kembali ke akal sehat,” ujar Donald Trump.
Trump juga menyangsikan efektivitas peran Eropa dalam meredakan konflik. “Eropa tidak akan bisa membantu dalam hal ini. Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami,” ucapnya.
Mengenai program nuklir Iran, Donald Trump tetap pada pendiriannya bahwa negara itu hampir mengembangkan senjata nuklir. “Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi,” tegasnya.
Sementara itu, pemerintah Iran menegaskan bahwa program nuklir mereka bertujuan damai dan hanya untuk kebutuhan sipil.
Konflik antara Israel dan Iran terus memanas sejak Israel melancarkan serangan ke berbagai situs militer dan nuklir di Iran. Teheran membalas dengan ratusan drone dan rudal. Hingga kini, sedikitnya 25 orang tewas di Israel dan lebih dari 600 orang tewas di Iran, menurut data dari masing-masing pihak. (bil/iss)