
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) merespons keputusan Shigeru Ishiba yang mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri Jepang.
Trump mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui rencana Ishiba tersebut, yang menunjukkan bahwa Presiden AS itu tidak diberi pengarahan mengenai pengumuman penting itu.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang itu,” kata Trump dilansir dari Kyodo pada Senin (8/9/2025).
Sebelumnya, Ishiba menghadapi tekanan dalam partainya terkait kekalahan LDP dalam pemilu Juli lalu, yang menyebabkan koalisi yang berkuasa kehilangan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kekalahan itu membuat Ishiba kesulitan memimpin pemerintahan yang kini berstatus minoritas.
Dalam konferensi pers, Ishiba mengungkapkan bahwa ia memutuskan untuk mundur demi menghindari perpecahan yang lebih besar dalam partainya.
Ia menghadapi desakan keras dari lawan-lawannya yang menginginkan pertanggungjawaban atas kekalahan LDP dan mitra koalisinya, partai Komeito, dalam pemilu yang baru lalu.
Ishiba menilai bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengumumkan pengunduran dirinya setelah negosiasi tarif dengan Amerika Serikat selesai.
Meskipun masa jabatan Ishiba tergolong singkat, ketidakpastian politik di Jepang diperkirakan akan terus berlanjut.
Namun, para pejabat AS menegaskan bahwa aliansi Washington dengan Tokyo tetap sangat kuat, dan menjadi “landasan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan di seluruh dunia.”
Ishiba yang menjabat sebagai perdana menteri sejak Oktober lalu, sudah beberapa kali bertemu langsung dengan Trump. Mereka bertemu di Washington pada Februari dan di Kananaskis, Kanada, pada Juni, dalam rangkaian pertemuan puncak Kelompok Tujuh (G7).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk mengejar “zaman keemasan baru” dalam hubungan Jepang-AS. (saf/ipg)