Senin, 16 Juni 2025

Dorong Pengelolaan Berkelanjutan, TPS Dirikan Bank Sampah Gotong Royong di Perak Barat Surabaya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Aktivitas pengangkutan sampah yang sudah dipilah di Bank Sampah Gotong Royong RW 03 Perak Barat, dibawa menuju ke Bank Sampah Induk milik Pemkot Surabaya. Foto: TPS

PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menggagas pendirian Bank Sampah Gotong Royong di RW 3, Kelurahan Perak Barat, Surabaya.

Dari keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (15/6/2025),  dalam program ini, warga juga mendapat pelatihan pengelolaan sampah serta bantuan alat seperti gudang penyimpanan dan alat pres sampah dari TPS dan SPTP.

Program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sekaligus mewujudkan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada sektor lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Inisiatif pendirian bank sampah ini terinspirasi dari keberhasilan Bank Sampah Induk Berkah di wilayah Sukomanunggal. Melalui pendekatan partisipatif, Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TPS mengawali program dengan menjalin dialog bersama warga, membahas lokasi, sistem pengelolaan, hingga strategi pemasaran hasil daur ulang.

Salah satu fitur utama program ini adalah penggunaan aplikasi Sistem Kelola Sampah (SIKELAPA) yang mendukung pengelolaan sampah secara digital, dan terintegrasi dengan berbagai layanan seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor, tabungan emas di Pegadaian, serta penukaran sampah dengan kebutuhan pokok (sembako).

Bank Sampah Gotong Royong sebelumnya resmi beroperasi pada Januari 2025, berlokasi di area Lapangan Sepak Bola Colombo, Jalan Ikan Dorang No. 46, Surabaya.

Dalam dua bulan awal, program ini berhasil menghimpun 826 kilogram sampah dengan nilai ekonomis mencapai Rp1.305.816. Jenis sampah yang dikumpulkan meliputi kertas, kardus, serta botol dan galon air mineral.

Menurut Rusli, pengurus Bank Sampah Gotong Royong, galon air mineral merupakan jenis yang paling diminati karena mudah didaur ulang menjadi pot bunga atau wadah tanaman.

“Pot hasil daur ulang ini cukup diminati karena unik dan ramah lingkungan. Satu pot bisa dijual hingga Rp15.000,” ujarnya.

Sementara menurut Erika Asih Palupi Sekretaris Perusahaan TPS, program bank sampah ini mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan warga sekitar pelabuhan.

“Pendirian Bank Sampah sejalan dengan tujuan SDGs, yaitu menciptakan energi bersih dan komunitas yang berkelanjutan,” kata Erika.

TPS berharap inisiatif ini dapat memperkuat kesadaran warga dalam mengelola sampah di lingkungannya sendiri. Dalam jangka panjang, program ini juga diharapkan menjadi contoh yang bisa diterapkan di wilayah lain sebagai bagian dari gerakan kolektif untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan di Surabaya.

Sebagai informasi, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) merupakan penyedia jasa logistik peti kemas ekspor-impor yang mengelola dermaga internasional dan domestik. Hingga caturwulan pertama tahun 2025, arus peti kemas yang tercatat mencapai 498.727 TEUs. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Senin, 16 Juni 2025
27o
Kurs